Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia merayakan Ramadan sebagai bulan penuh berkah.
Selain menunaikan ibadah puasa, umat Muslim juga memanfaatkan momen ini untuk memperdalam nilai-nilai spiritual, meningkatkan amal ibadah, dan mempererat hubungan sosial dalam keluarga maupun komunitas.
Advertisement
Baca Juga
Setiap negara memiliki cara unik dalam menyambut bulan suci ini. Beberapa kebiasaan bersifat universal, seperti penggunaan lentera sebagai dekorasi atau meriam sebagai penanda waktu berbuka. Namun, ada pula tradisi khas yang hanya ditemukan di wilayah tertentu, yang menunjukkan bagaimana budaya setempat beradaptasi dengan nilai-nilai Ramadan. Dari ritual keagamaan hingga permainan tradisional, berbagai perayaan ini menambah kemeriahan dan makna spiritual bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Advertisement
Seperti dikutip dari thenationalnews.com Jumat, (28/2/2025), berikut adalah rangkuman beberapa tradisi unik yang dijalankan selama bulan suci Ramadan dari Indonesia hingga Irak:
- Nyekar, menjelang datangnya Ramadan ratusan umat Muslim di Indonesia berbondong-bondong mengunjungi makam leluhur dan kerabat mereka untuk berziarah serta mendoakan arwah yang telah berpulang. Tradisi ini dikenal sebagai nyekar dan dilakukan dengan menaburkan kelopak mawar di atas makam serta melafalkan doa bagi mereka yang telah meninggal dunia. Ritual ini bertujuan untuk mempererat ikatan keluarga sebagai bentuk persiapan menyambut salah satu bulan paling suci dalam Islam.Nyekar umumnya dilakukan sekitar satu minggu sebelum Ramadan dimulai. Meskipun tradisi ini banyak dijalankan oleh umat Muslim di Indonesia, terdapat kontroversi mengenai praktiknya. Beberapa kelompok yang lebih konservatif menganggapnya sebagai tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
- Padusan, yang dalam bahasa Jawa berarti "mandi", merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara berendam di mata air atau danau untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadan. Ritual ini bertujuan untuk mendorong introspeksi diri menjelang bulan penuh ibadah dan refleksi.Tradisi padusan memiliki kemiripan dengan ritual pemandian dalam ajaran Hindu dan Buddha yang telah ada sejak zaman kuno di Pulau Jawa. Seiring perkembangan waktu, Padusan telah berasimilasi dengan praktik Islam dan menjadi bagian dari tradisi menyambut Ramadan bagi sebagian masyarakat Muslim di Indonesia.
Perayaan dan Permainan Tradisional Ramadan di Timur Tengah
Di kawasan Timur Tengah, Ramadan menjadi lebih dari sekadar bulan ibadah juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Berbagai perayaan dan permainan khas diadakan, melibatkan anak-anak hingga orang dewasa dalam suasana penuh kebersamaan. Tradisi-tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga menghadirkan kegembiraan bagi umat Muslim selama bulan suci.
- Haq Al Laila adalah perayaan yang populer di negara-negara Teluk, terutama di Uni Emirat Arab. Tradisi Haq Al Laila berlangsung 15 hari sebelum Ramadan dimulai. Pada malam Haq Al Laila, anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan membawa tas anyaman berwarna-warni. Mereka kemudian berkeliling dari rumah ke rumah sambil menyanyikan lagu-lagu khas, sebagai imbalannya mereka akan menerima kacang dan permen.Sebagian orang percaya bahwa tradisi ini berakar dari salah satu Ramadan pertama dalam sejarah Islam, ketika Fatimah, putri Nabi Muhammad, membagikan permen kepada masyarakat dua minggu setelah Ramadan dimulai. Namun, ada juga yang meyakini bahwa perayaan ini sudah ada sebelum Islam dan mungkin menjadi inspirasi bagi tradisi trick-or-treat dalam perayaan Halloween.
- Gargee’an dan Qaranqasho,. Tradisi Gargee’an ini dirayakan pada malam ke-15 Ramadan di Irak, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan beberapa bagian Arab Saudi. Di Bahrain, misalnya, perayaan ini berlangsung seperti karnaval dengan berbagai acara, termasuk ceramah agama pada larut malam. Di beberapa wilayah Arab Saudi, perayaan ini dikenal dengan nama Nasfa, yang berarti "tengah" dalam bahasa Arab, merujuk pada pertengahan bulan Ramadan. Di Qatar, perayaan ini disebut Garangao, sementara di Oman lebih dikenal dengan nama Qaranqasho.
- Mheibes di Irak merupakan permainan yang telah berlangsung sejak masa Kekhalifahan Abbasiyah lebih dari seribu tahun lalu. Biasanya tradisi mheibes dimainkan setelah waktu berbuka puasa, permainan ini melibatkan dua tim. Salah satu tim akan menyembunyikan cincin di tangan salah satu anggotanya, sementara tim lawan harus menebak siapa yang memegang cincin tersebut dengan membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah pemain.Permainan ini umumnya dimainkan di lingkungan sekitar, tetapi juga ada turnamen nasional dengan aturan tertentu, seperti durasi permainan dan jumlah poin yang harus dikumpulkan untuk menang. Meskipun lebih sering dimainkan oleh laki-laki di tempat umum, perempuan juga dapat ikut serta dalam mheibes di lingkungan yang lebih privat. Selama permainan berlangsung, lagu-lagu rakyat tradisional sering dinyanyikan, menambah suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam merayakan Ramadan, menunjukkan keanekaragaman budaya Islam yang tetap menghormati nilai-nilai utama dalam bulan suci ini.
Advertisement
