Temui Warga Wadas Pro Penambangan, Ganjar: Uangnya Jangan Dipakai Beli Mobil Mewah

Ganjar Pranowo pada Rabu (9/2) datang langsung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.

oleh Arai MahakaTito Isna Utama diperbarui 10 Feb 2022, 20:52 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 20:52 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog secara langsung dengan warga Wadas (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Liputan6.com, Purworejo - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Rabu (9/2) datang langsung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.

Setiba di lokasi, ia bertemu dengan sejumlah masyarakat yang masuk kelompok pro dengan penambangan batu andesit di wilayahnya.

Ia pun menyapa dan menanyakan kabar para warga. "Assalamualaikum, sehat Bu? Sudah divaksin belum?" tanya Ganjar berbahasa Jawa kepada para warga.

Rodiyah, salah satu warga yang pro dengan penambangan, berharap agar proses pengukuran segera diselesaikan sehingga ganti untung bisa dibayarkan.

Tidak hanya Rodiyah, warga bernama Mulyati juga menyebut ingin segera menerima uang ganti untung tersebut.

"Kami minta secepatnya Pak, biar segera dibayar," timpal Mulyati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Beli Mobil

Ganjar kemudian menanyakan uang yang akan diterima akan digunakan untuk apa. Beberapa warga itu mengatakan, uang akan digunakan untuk membeli tanah di tempat lain, modal usaha, dan dibagikan pada anak atau saudara.

"Rencana mau buat beli mobil mewah Pak, tapi untuk beli ruko biar bisa buat usaha," timpal Rodiyah sambil tertawa.

Ganjar pun melarang warga membeli barang mewah. Uang yang diterima, menurut Ganjar, lebih baik untuk usaha.

"Jangan untuk beli mobil ya, kalau sudah diberikan mending buat beli tanah untuk tempat tinggal atau digunakan untuk modal usaha," kata Ganjar.

 


Jaga Kerukunan

Ganjar pun berpesan pada warga untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Meski ada pihak pro dan kontra, namun hubungan sesama masyarakat tidak boleh terpecah.

"Yang penting rukun ya, ada yang setuju, ada yang tidak setuju tidak apa-apa. Yang penting rukun. Kalau rukun kan enak, agar persaudaraan nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati dan menghargai saja, tidak perlu marah-marahan," ungkap Ganjar.

Ganjar mengaku, selain untuk dialog dengan warga, kedatangannya ke Desa Wadas adalah ingin memastikan agar kerukunan tetap terjalin di sana.

"Karena berita yang tersebar di luar itu seram banget. Insyaallah tidak seperti itu. Maka saya hari ini ke Wadas untuk menengok secara langsung," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya