Jadi Rektor UII Kedua Kali, Fathul Wahid Ajak Warga Kampus Kritisi Praktik Neoliberalisme

Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Informasi UII ini kembali melanjutkan kepemimpinannya sebagai Rektor UII setelah sebelumnya mengemban amanah untuk periode 2018 sampai 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 20:00 WIB
Rektor UII
Fathul Wahid, Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Informasi UII ini kembali melanjutkan kepemimpinannya sebagai Rektor UII setelah sebelumnya mengemban amanah untuk periode 2018 sampai 2022.

Liputan6.com, Yogyakarta - Fathul Wahid kembali menyandang jabatan sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta periode 2022-2026. Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Informasi UII ini kembali melanjutkan kepemimpinannya sebagai Rektor UII setelah sebelumnya mengemban amanah untuk periode 2018 sampai 2022.

Dalam pidato sambutan pelantikan Rektor UII 2022-2026, Fathul Wahid mengajak para akademisi untuk secara jujur mengkritisi praktik pendidikan tinggi di Indonesia dan dunia pada umumnya.

“Perguruan tinggi terjebak pada pijakan neoliberalisme dengan indikasinya beragam, termasuk di dalamnya korporatisasi perguruan tinggi, dengan segala turunannya,” ujarnya, di Auditorium K.H. Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Kamis (2/6/2022).

Ia mencontohkan di dalam perguruan tinggi pengamal neoliberalisme, pemimpin perguruan tinggi seakan menjadi bos besar dengan segala titahnya, dosen dianggap sebagai buruh korporat dengan segepok daftar indikator yang harus dipenuhi, dan bukan sebagai kolega intelektual, serta mahasiswa tak lebih dari sekumpulkan konsumen yang harus dipuaskan dengan hubungan transaksional.

Pijakan neoliberalisme pun dapat menjelma dengan sistem matriks untuk mengukur semua kinerja, yang mengandaikan keseragaman dan mengabaikan idealisme, keunikan misi dan faktor kesejarahan. Selain itu, semua yang tidak masuk matriks seakan tidak penting dan bisa diabaikan begitu saja.

Oleh karena itu, tidak jarang beragam tindakan yang berpotensi melanggar etika pun seakan menjadi halal dilakukan selama kinerja dapat dicapai, termasuk dalam terkait pemeringkatan.

“Bisa jadi perguruan tinggi kita juga terjebak dalam praktik seperti. Ini lah saatnya berhenti sejenak untuk melakukan refleksi secara kolektif,” ucapnya.

Kendati demikian, Fathul juga  memahami lari dari jebakan ini tidak mudah, apalagi praktik tersebut seakan sudah menjadi norma baru, yang diperkuat dengan kebijakan yang mengekang, tanpa pilihan.

“Tapi saya termasuk yang masih menjaga optimisme. Semoga saja kesadaran baru segera muncul di banyak perguruan tinggi,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Fathul Wahid juga melantik empat Wakil Rektor UII periode 2022-2026, yang tiga di antaranya merupakan petahana, yakni Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier, Zaenal Arifin, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni, Rohidin, dan Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan, Wiryono Raharjo.

Sementara jabatan Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset diemban oleh Jaka Nugraha yang sebelumnya dijabat oleh Imam Djati Widodo.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya