Penyebab Warga Madiun Ingin Jadi Buruh Migran Terus Meningkat

Warga Madiun, Jawa Timur mengajukan permohonan untuk bekerja ke luar negeri menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) atau Tenaga Kerja Indoneisia (TKI)

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi pengiriman Buruh Migran Indonesia (Istimewa)
Ilustrasi pengiriman Buruh Migran Indonesia (Istimewa)

Liputan6.com, Madiun - Warga Madiun, Jawa Timur mengajukan permohonan untuk bekerja ke luar negeri menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) atau TKI terus meningkat. Hingga pertengahan tahun 2022 permohonan meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun 2021.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro mengatakan, dari data yang dia miliki, 906 warga yang mengurus berkas permohonan untuk bekerja ke luar negeri. Permohonan itu berdasarkan data sejak Januari 2022 hingga pertengahan Juli 2022.

"Jumlah pengajuan itut naik signifikan dibandingkan jumlah pengajuan sepanjang atahun 2021 yang hanya sebanyak 529 orang," kata Kucoro kepada wartawan, Jumat (22/07/22).

Kuncoro menambahkan, tren kenaikan itu terjadi seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di sejumlah negara tujuan para pemohon bekerja. Tahun 2022 sebanyak 14 negara tujuan kembali membuka akses untuk menerima buruh migran asal Indonesia.

"Tiga negara yang menjadi tujuan terbanyak, yakni Taiwan dengan jumlah pemohon mencapai 571 orang, Hong Kong sebanyak 274 orang, dan Malaysia 34 pemohon." ujar Kuncoro.

Kuncoro menyebutkan, jumlah warga Madiun yang mengajukan permohonan untuk menjadi TKI disisa tahun 2022 akan terus meningkat. Bahkan, dia memprediksi akan mencapai 2.500 orang yang mengajukan permohonan bekerja ke luar negeri.

"Prediksi tersebut mendekati angka normal dimana setiap tahunnya warga Kabupaten Madiun yang mengurus registrasi untuk bekerja ke luar negeri mencapai ribuan orang," tutup Kuncoro.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya