Seniman Ini Pakai Kopi dan Daun Kering untuk Melukis

Seorang seniman asal Indonesia menggunakan kopi dan daun kering sebagai media lukisnya.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 05 Apr 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 07:02 WIB
Seniman Indonesia Pakai Kopi dan Daun Kering untuk Melukis
Lukisan ini menggunakan media kopi dan daun kering (sumber. Lostateminor.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketika musim kemarau tiba, daun-daun kering mulai berjatuhan dan kerap malah menjadi sampah untuk sebagian besar orang-orang yang mempunyai pohon dan banyak tanaman di rumahnya. Melalui tangan seorang seniman asal Indonesia, Ghidaq al-Nizar daun-daun kering tersebut dialihfungsikan dari sampah menjadi sebuah karya seni yang bernilai berupa lukisan.

Seperti dilansir dari Lostateminor.com, Senin (4/4/2016), tak hanya daun kering sebagai pengganti kanvas lukisnya, Ghidaq juga menggunakan kopi sebagai catnya. Ghidaq menciptakan karya seni lukis kopi tersebut sebagai bagian dari proyeknya yang bertajuk #ZeroWasteCoffee.

 

Jalur seni lukis kopi dengan media daun kering dipilih Ghidaq ketika suatu pagi ia melihat bekas pinggiran bahwa secangkir kopi yang diminumnya membentuk sebuah wujud artistik. Setelah itu ia bereksperimen dengan kopi dan mewujudkannya dalam karya seni.

Selain itu alasan Ghidaq memilih kopi sebagai cat lukisnya karena ia suka dengan keintiman. Kecintaannya pada kopi membawanya pada pandangan akan sangat menyenangkan bekerja dengan sesuatu yang dicintai.

Ghidaq menggunakan mulai dari bubuk, air, sampai ampas kopi untuk dijadikan media lukisanya. Dalam akun instagram pribadinya @coffeetopia, Ghidaq memamerkan karya-karyanya menggunakan kopi dan daun kering.

Ghidaq pun mengatakan bahwa melukis dengan media daun kering dan ampas kopi tak semudah yang dibayangkan, tetapi ia terus mencobanya. Ghidaq membawa imajinasinya dalam bentuk lukisan siluet dan monochrome.

 

 

15 7 8. I have learned so many from my art; when to start, how and when to stop, why to start again, what to create and not, what to share and above all the reason why. These kind of things had given me positive contribution to my social relationship for the past two years. I have love-hate relationship with my art, sometimes I love it like crazy and it leads me to sleep problem like why you need to sleep while creating art is more relieving? Then I hate it, I hate my creation for some or no reason, and love it more the next day. But what I love the most is the feeling of losing and finding myself at the same time. Like after everything: sad or victorious moment, the failure and success, I am reborn, mentally stronger and happier! If you want, you can share with me, what did you learn from your art. :) #zerowastecoffee & #seniampaskopi

A photo posted by Ghidaq al-Nizar (@coffeetopia) on

 

 

14 10 23. Once upon a cup, a boy named Ghidaq stepped his foot on @instagram , and the adventure began.

A photo posted by Ghidaq al-Nizar (@coffeetopia) on

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya