Puncak Karnaval Budaya 2017 Labuan Bajo Sukses Mencuri Perhatian

Puncak Karnaval Budaya 2017 yang digelar di Labuan Bajo berlangsung heboh dan berhasil mencuri perhatian jutaan netizen.

oleh hidya anindyati diperbarui 31 Jul 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 10:00 WIB
Puncak Karnaval Budaya 2017 yang digelar di Labuan Bajo berlangsung heboh dan berhasil mencuri perhatian jutaan netizen.
Puncak Karnaval Budaya 2017 yang digelar di Labuan Bajo berlangsung heboh dan berhasil mencuri perhatian jutaan netizen.

Liputan6.com, Jakarta Puncak Karnaval Budaya 2017 yang digelar di Labuan Bajo, Sabtu (29/7) berlangsung heboh. Tidak hanya pengunjung yang heboh mengunjungi lapangan Batu Cermin, Manggarai Barat untuk menyaksikan pawai budaya, tari kolosal dan berjoget bersama. Para netizen pun heboh mencuitkan #KarnavalBudaya2017 yang menjadi trending topic nomor satu di Indonesia dengan lebih dari 1,7 juta impressions.

Soal 10 destinasi prioritas, Menteri Arief Yahya memang terus menggoda publik dengan berbagai aktivitas. Lalu diamplifikasi melalui media digital dan sosmed. Menteri asal Banyuwangi itu makin intens mengangkat popularitas pariwisata di 10 Bali Baru itu, agar ada percepatan yang konkret, dan dirasakan masyarakat.

Tengok saja Puncak Karnaval Budaya 2017 di Labuan Bajo dengan ikon Komodonya, penuh sesak masyarakat yang hadir dan juga wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Labuan Bajo pada malam itu.

Juara Rising Star Indonesia Andmesh Antonius Kamaleng diboyong Kemenpar ke Labuan Bajo. Hasilnya, sekitar 5000 penonton dibuat terkesima. Masyarakat Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur hingga wisman terlihat sangat happy. Semua menyisakan cerita indah di media sosial dan diviralkan kemana-mana.

“Karnaval Budaya ini dilaksanakan untuk menjawab perhatian pemerintah pusat yang telah menetapkan Kabupaten Manggarai Barat sebagai salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas. Destinasi Manggarai Barat diharapkan dapat menjadi salah satu penyumbang jumlah kunjungan wisatawan secara nasional yang ditarget mencapai 20 juta kunjungan wisatawan hingga akhir tahun 2019, ujar Wakil Bupati Manggarai Barat, Maria Geong dalam sambutannya saat malam puncak Festival Budaya di Batu Cermin, Sabtu (29/7).

Maria juga mengatakan, Kabupaten Manggarai Barat dengan berbagai destinasi unggulannya seperti Taman Nasional Komodo, wisata bahari, alam, budaya, dan religius (gereja-gereja tua) ditarget bisa menggaet hingga 500 ribu kunjungan wisatawan. Menurutnya jika kegiatan promosi gencar dilakukan maka target tersebut akan terlampaui.

Tak ada lagi jarak yang memisahkan penonton dan artis yang tampil. Dari lighting, sound system, performer Andmesh semua benar-benar wow. Inilah even penutupan Karnaval Budaya 2017 yang sangat fantastis.

“Terima Kasih Kementerian Pariwsata yang sudah memboyong Admesh untuk menghibur masyarakat Manggarai Barat, semua berjoget, menari dan bernyayi lagu-lagu yang dibawakan admesh yang juga Putra daerah NTT,” timpal Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Theodorus Suardi dikesemapatan yang sama.

Dia juga menambahkan bahwa semua event promosi daya tarik wisata yang diselenggarakan oleh Pemda sepanjang tahun 2017 ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat Manggarai Barat sendiri. Ada begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh nantinya, namun yang lebih penting dengan adanya kegiatan seperti ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pariwisata,” ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Frans Teguh mengatakan Manggarai Barat dengan ikon Komodonya, bisa menjadi triger untuk percepatan pembangunan. Dirinya menjelaskan karnaval budaya tidak hanya menampilkan atraksi kesenian saja. Masyarakat harus bangga akan budaya dan keaneragaman yang lahir dari tradisi sehingga bisa menjadi daya tarik wisata.

“Kita harus sama-sama lestarikan untuk perkuat kembali nilai-nilai budaya secara teratur. Caranya, dengan menampilkan atraksi kepada masyarakat atau wisman seperti event ini. Kita mendorong kampung-kampung tradisional untuk di revitalisasi dan dipertahankan sebagai salah satu atraksi di Manggarai Barat. untuk itu setiap atraksi bila ingin mendatangkan wisman lebih banyak, harus berstandart berkualitas internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Frans mengatakan, kanrval ini bisa menjadi agenda tahunan, dan bisa diikuti Kabupaten lain sehingga lebih besar. Juga bisa mengajak wisatawan mancanegara yang hadir agar berpartisipasi kedepannya. “Atraksi seperti ini bisa menarik wisman untuk ikut menyaksikan dan berpartisipasi langsung, sehingga bisa meningkatkan kualitas dan performance,” katanya.

Menpar Arief Yahya cukup bangga dan appreciate, atas apa yang dilakukan tim dari Kepala Bidang Promosi Wisata Bahari Kemenpar Florida Pardiosi, Kasubid Wisata Bahari Asdep Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Maruli Simanjuntak, serta Ketua Pokja Percepatan Labuan Bajo Shana Fatina. Kolaborasi dari seluruh undur tadi sukses membuat Karnaval Budaya menjadi bahan pembicaraan masyarakat Indonesia.

“Saya selalu bilang di mana-mana untuk menciptakan crowd memang perlu bahasa universal. Dan musik adalah salah satu jawabannya. Kekuatan musik sangat dahsyat. Apalagi yang datang artis papan atas Indonesia, serta pengikut disosial medianya banyak, sudah pasti akan heboh. Salam Pesona Indonesia, Wonderful Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya