Steven & Coconut Treez Bikin Festival Crossborder Sota Heboh

and reggae papan atas Indonesia itu tampil excellent. Tak ada penonton yang tak bergoyang di Lapangan Pattimura, Sota, Merauke.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 29 Jun 2019, 20:59 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 20:59 WIB
Steven & Coconut Treez
Steven & Coconut Treez

Liputan6.com, Jakarta Keputusan Menpar Arief Yahya mengundang Steven & Coconut Treez di Festival Crossborder Sota 2019 sudah tepat. Even hari pertama yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat (28/6) sore langsung pecah. Band reggae papan atas Indonesia itu tampil excellent. Tak ada penonton yang tak bergoyang di Lapangan Pattimura, Sota, Merauke.

”Awal yang sangat manis. Penduduk Sota dan Papua Nugini tehibur dengan konser reggae yang digelar Kemenpar,” ungkap Deputi Pengembangan Pemasaran I Pariwisata Rizki Handayani, Jumat (28/6).

Tak ada lagi sekat. Tak ada lagi border yang membatasi. Indonesia dan Papua Nugini. Semua terlihat fun.semua happy. Ribuan penonton terlihat enjoy menikmati musik reggae.

Band Reggae papan atas Indonesia ini membuka aksinya dengan lagu Long Time No See. Selanjutnya Steven & Coconut Treez langsung menggoyang Sota dengan deretan lagu reggae populer selama satu jam.

Suasana makin cair setelah Bupati Merauke Frederikus Gebze ikut nge-jam bareng Steven & Coconut Treez. Dua tembang berjudul Three lLttle Birdsdan To Love Somebody kian membuat audience terhibur.

Semua langsung dibalas audience dengan bernyanyi bersama. Semua ikut berjoget bersama. Beat reggae yang enerjik benar-benar sukses membuat ribuan penonton bahagia.

Tingginya antusias masyarakat Sota dan Papua Nugini membuat vokalis Steven and Coconut Treez, Steven Nugraha Kaligis alias Tepeng kian semangat. "Saya baru landing tadi pagi. Tapi sudah membuat saya jatuh cinta dengan Sota, Merauke. Papua luar biasa," tutur Tepeng di sela aksinya.

Keyboardisnya, Iwan, sampai ikut menangis haru lantaran senang bisa kembali ke kampung halamannya di Merauke. "Saya asli Merauke. Sudah 15 tahun nggak pulang kampung. Sekarang aku kembali. Terimakasih Kemenpar. Akhirnya saya bisa buktikan orang Merauke bisa sukses juga di luar sana," ucap Iwan dengan ucapan terbata-bata menahan haru.

Bagi Iwa , border area di Sota sangat istimewa. Sangat keren. Apalagi, saat ini perbatasannya sedang diupgrade Presiden Jokowi. Levelnya diset naik kelas. Dari kelas Pos Lintas Batas menjadi Pos Lintas Batas Negara. 'Saya bisa bayangkan Sota bakal ramai. Pasti seru," tambahnya.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani mengaku senang dengan lancarnya pelaksanaan Festival Crossborder Sota 2019.

"Terima kasih buat publik Sota di Merauke Terimakasih juga untuk wisatawan Papua Nugini. Di hari pertama saja penonton sudah membludak. Semoga semakin bertambah setiap harinya," harap Ricky.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memberikan apresiasinya. Menteri asal Banyuwangi itu menilai pelaksanaan Festival Crossborder Sota 2019 sukses.

"Sekali lagi, musik terbukti efektif untuk mendatangkan wisatawan. Karena, musik adalah bahasa umivexrsal yang bisa dinikmati siapa saja. Treatment ini sangat tepat diterapkan di crossborder. Sukses buat Festival Crossborder Sota 2019," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya