Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana untuk menggelar acara nonton bareng (nobar) film Ngeri-Ngeri Sedap di luar negeri. Mereka menyasar para diaspora dari berbagai negara sebagai penonton utama.
Film yang akan wakili Indonesia dalam seleksi film berbahasa asing terbaik di Oscar 2023 itu diyakini akan mampu membangkitkan minat diaspora untuk pulang kampung.
"Enggak hanya orang Batak, ternyata semua orang setelah nonton film itu jadi rindu kampung halaman, rindu orangtua. Jadi harapannya, tahun depan kalau bisa nobar di seluruh negara," kata Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun di Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Advertisement
Baca Juga
Selain film, upaya menarik wisatawan mancanegara juga dilakukan dengan menggelar beragam event. Hal itu sejalan dengan konsep event-based tourism dan bukti bahwa event mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kalau berkaca dari tahun lalu, kesuksesan MotoGP di Mandalika, modalnya berapa, tapi dampak ekonominya bisa sepuluh kali lipat dari modal yang dikeluarkan pemerintah," ujar Neil.
Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah kegiatan berskala internasional yang diyakini bisa menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Salah satunya ajang F1 H20, ajang balap power boat tingkat tertinggi, yang akan digelar di Danau Toba pada 24--26 Februari 2023. Kemenparekraf menargetkan 25 ribu wisatawan akan menonton langsung kejuaran itu.
Ada pula Borobudur Trail of Civilization, paket wisata tematik yang melibatkan 16 desa wisata di kawasan Borobudur. Hal itu untuk memberi alternatif atraksi bagi wisatawan selain mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia.
Â
Â
Â
Tambah Event
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengamini bahwa event menjadi penarik kunjungan wisman ke Indonesia. Salah satunya ditunjukkan dalam penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP) yang diselenggarakan awal Desember 2022. Menurut informasi yang diterimanya, sekitar 12 ribu pengunjung adalah turis asing yang mayoritas berasal dari ASEAN.
"Sampai paling jauh dari Hong Kong dan Jepang. Jadi, menurut saya, kekuatan event ini untuk menarik wisatawan cukup tinggi," ucapnya.
Pada tahun depan, pihaknya akan kembali meluncurkan Kharisma Event Nusantara, yakni kalender acara yang digelar di berbagai daerah yang sudah terkurasi. "Akan ada subsection khusus untuk event olahraga dan musik. Sport, music creative event," kata Sandi.
Di luar itu, Indonesia juga akan memanfaatkan keketuaan di ASEAN dengan menggelar beragam acara. Sekretaris Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani menyebut pihaknya akan menggelar ASEAN Tourism Forum yang akan dihadiri para menteri dari sepuluh negara ASEAN plus 3, termasuk India.
"Biasanya juga ada Rusia, mudah-mudahan hadir semuanya. Sebagai Ketua ASEAN, akan ada 741 pertemuan dan sekitar 50 persen diselenggarakan di Indonesia, khususnya di Jakarta yang dominan," kata Giri.
Â
Advertisement
Tawaran UNWTO
Rangkaian ATF rencananya diselenggarakan pada 2--5 Februari 2022 dengan tema Journey to Wonderful Destination di Yogyakarta. Agendanya akan diisi dengan sejumlah pertemuan, baik antar-pemerintah, antar-bisnis, dan khusus untuk konsumen.
"Sementara untuk keketuaan ASEAN di Indonesia secara keseluruhan temanya adalah ASEAN Matter's Epicentrum of the Growth," kata Martini Mohamad Paham, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf.
Perempuan yang akrab disapa Dyah itu juga mengungkapkan soal tawaran dari UNWTO untuk Indonesia menjadi tuan rumah ajang International Tourism Investment Forum pada Juni 2023. "Indonesia dipercaya dengan keberhasil G20 dan akan ada ATF," kata dia.
Agar gaungnya makin membesar, Kemenparekraf akan mempromosikannya di dua kegiatan strategis. Pertama dengan menggelar Bali and Beyond Tourism Forum (BBTF) yang pada tahun ini digelar pada November. "Dan juga acara satu lagi terkait dengan gastronomi dari UNWTO," ia menambahkan.
Beragam kegiatan itu diharapkan bisa membantu menggenjot angka kunjungan wisman ke Indonesia pada 2023. Dengan ancaman resesi global membayangi, Indonesia tetap optimistis dengan meningkatkan target kunjungan lebih dari dua kali lipat, yakni antara 3,5--7,4 juta kunjungan dan mendatangkan devisa mencapai 2,07-5,95 miliar dolar AS.
Tantangan 2023
Â
Sementara itu, Sandi juga memaparkan peluang dan tantangan sektor pariwisata Indonesia tahun 2023. Setidaknya ada tiga poin besar yang digarisbawahi terkait ini.
Pertama, perubahan kebiasaan konsumen, dalam hal ini wisatawan. Tantangannya, peningkatan biaya hidup dan harga bahan bakar jadi penentu keputusan pelancong berwisata ke luar negeri, jumlah dana yang dialokasikan untuk berlibur, dan pemulihan bisnis pariwisata tahun 2023.
Peluangnya, wisnus diprediksi masih akan jadi motor utama pemulihan sektor pariwisata dalam negeri. Ke depan, perjalanan domestik akan ditopang pergerakan pelancong milenial dan gen Z, dengan jenis wisata pilihan: alam, staycation, budaya, kuliner, dan tur kota.
Kedua, kebijakan cepat keluar nol COVID. Tantangannya, wisatawan Tiongkok sebagai pasar utama di Asia Pasifik belum bisa bergerak bebas karena kebijakan non COVID di negara mereka. Pihaknya memang mulai melonggarkan aturan bepergian, namun lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu masih jadi momok penahan laju pergerakan wisman.
Terkait ini, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyebut, "Walau (China) dalam keadaan lockdown, kita mungkin masih punya wisatawan Tiongkok, karena bisa saja mereka tidak berasal dari daratan utama (China). Wisatawan pada dasarnya didata berdasarkan kewarganegaraan," katanya.
Tantangan ketiga untuk pariwisata Indonesia tahun depan, yakni terkait target kunjungan wisman dan pemesanan tiket ke Indonesia. Target wisman dibagi berdasarkan performansi dan ekstrapolasi tahun 2022, dengan Asia dan Eropa memegang presentase tertinggi. Adapun pasar utama yang diharapkan jadi penyumbang wisman terbesar adalah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris. Peluang dalam poin ini adalah potensi pemesanan tiket wisman ke Indonesia pada 2023 tercatat sebanyak 123 ribu pemesanan.
Lima besar pasar wisman hingga periode November 2023, yakni Australia, Korea Selatan, Inggris, Prancis, dan Jerman. Pasar Eropa mengisi sebesar 41,73 persen dari total pemesanan tiket pesawat ke Indonesia tahun depan.
Advertisement