Jadi Korban Gempa Turki, Miss Belgia Menangis Minta Bantuan

Miss Belgia 2009, Zeynep Demirel, diketahui berada di Hatay, salah satu kota terdampak gempa Turki.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Feb 2023, 11:22 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 09:30 WIB
Gempa Turki
Miss Belgia Zeynep Demirel menangis minta bantuan setelah jadi korban gempa Turki. (dok. tangkapan layar video Instagram @zeynepseverdemirel/https://www.instagram.com/p/CoUJO6wjxr2/)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Zeynep Demirel, Miss Belgia 2009 yang membagikan video emosional setelah gempa dahsyat mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi, 6 Februari 2023. Sambil menangis, istri mantan penjaga gawang Turki Volkan Demirel ini meminta bantuan penanganan bencana.

Dalam sebuah unggahan Instagramnya, baru-baru ini ia berkata, "Hatay (kota terdampak gempa di Turki) berada dalam situasi bencana. Rumah sakit hancur. Tidak ada cukup bantuan. Tolong bantu saya," seperti dirangkum dari Daily Star, Rabu (8/2/2023).

Beruntung bagi Zeynep, suaminya Volkan, yang kini jadi manajer klub Turki Hatayspor, berhasil lolos dari insiden tersebut. Ia juga bersuara di media sosial untuk mendorong orang di seluruh dunia untuk mendukung para korban gempa.

"Tolong, saya ingin Anda mengirimkan semua sumber daya yang Anda miliki," kata Volken dalam video memilukan lainnya di media sosial. "Bagi pemerhati lingkungan, bukan hanya Hatay dan Antakya. Tolong, saya meminta pada Anda. Tolong, tolong, demi kasih Tuhan, orang-orang sekarat di sini."

Kiper Turki Eyup Turkaslan juga diyakini berada di antara sejumlah besar orang yang saat ini terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa. Sementara kiper Yeni Malatyaspor belum ditemukan, istrinya dilaporkan telah diselamatkan.

Klubnya merilis pernyataan sebagai tanggapan atas gempa Turki, menyebut, "Kami berharap belas kasihan Tuhan atas warga kami yang kehilangan nyawa dalam gempa bumi yang terjadi di Kahramanmaras dan terasa di kota kami, dan kami berharap pemulihan yang cepat bagi warga kami yang terluka."

Penyelamatan Bayi Perempuan

Gempa Turki dan Suriah
Petugas penyelamat dan keluarga mencari di antara reruntuhan bangunan setelah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang bagian tenggara negara itu, Kahramanmaras, Turki, Selasa (7/2/2023). Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 5.000 orang di Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di wilayah tersebut dalam hampir satu abad terakhir. (OZAN KOSE/AFP)

Saat artikel ini ditulis, dikutip dari CNN, korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah telah meningkat jadi setidaknya 7.726 jiwa. Dalam pembaruan Selasa, 7 Februari 2023, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan bahwa setidaknya 5.894 orang tewas dan 34.810 terluka di Turki.

Di Suriah, dilaporkan setidaknya 1.832 korban tewas dan 3.849 cedera. Kini, 16.139 personel sedang bekerja dalam upaya pencarian dan penyelamatan, dengan tim internasional tambahan akan menyusul, kata Oktay.

Di antara lusinan upaya penyelamatan yang dilakukan nonstop sejak Senin, seorang bayi perempuan telah diselamatkan dari puing-puing rumahnya di Suriah utara. Tali pusarnya masih melekat pada ibunya saat ditemukan, kata seorang kerabat pada Agence France-Presse. Ibunya diyakini meninggal setelah melahirkan.

"Kami mendengar suara saat kami sedang menggali," kata sepupu Khalil al-Suwadi pada AFP. "Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh), jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit."

Kelebihan Beban

Disebabkan oleh Penyakit pada Tangan, Kaki, dan Mulut
Ilustrasi bayi ditemukan di puing bangunan di Suriah setelah gempa. Credit: pexels.com/pixabay

Bayi perempuan itu sekarang tengah dirawat di rumah sakit anak-anak di kota Afrin. Dokter anak Hani Maarouf mengatakan pada AFP bahwa kondisinya stabil, tapi tiba di rumah sakit dengan memar, laserasi, dan hipotermia.

Bayi itu satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, menurut Suwadi. Mereka tinggal di gedung apartemen lima lantai yang rata dengan tanah akibat gempa.

Rumah sakit di Suriah dilaporkan "benar-benar kelebihan beban," perwakilan UNICEF di Aleppo, Angela Kearney, mengatakan pada Christina Macfarlane dari CNN. Kearney menyebut, rumah sakit penuh dengan pasien trauma, patah tulang, dan laserasi.

Beberapa orang juga pergi ke rumah sakit untuk mencari pertolongan atas trauma mental yang mereka alami saat gempa terjadi. Sementara rumah sakit masih berfungsi, tugasnya sangat berat, kata Kearney.

Menggambarkan pemandangan di Aleppo ketika gempa terjadi pada Senin, 6 Februari 2023, Kearney mengatakan anak-anak yang mengalami trauma perang "bingung." "(Mereka) tidak tahu apa yang sedang terjadi," katanya.

 

Meninggalkan Rumah dengan Piyama

Foto Udara Kehancuran Kota Hatay Jadi Saksi Dahsyatnya Gempa Turki
Foto udara menunjukkan kehancuran di pusat kota Hatay, Turki selatan, Selasa (7/2/2023). Tim pencari dan bantuan darurat dari seluruh dunia mengalir ke Turki dan Suriah pada hari Selasa saat tim penyelamat yang bekerja di suhu beku menggali – terkadang dengan tangan kosong — melalui sisa-sisa bangunan yang diratakan oleh gempa berkekuatan 7,8 magnitudo. (IHA via AP)

Kearney mengatakan bahwa pada Senin pagi ketika UNICEF mulai bekerja di daerah tersebut, ada tujuh sekolah di kota Aleppo yang digunakan sebagai tempat berlindung. Pada Selasa pagi, 7 Februari 2023 jumlahnya bertambah jadi 67 sekolah, dan saat ini hampir 200 sekolah.

"Di semua sekolah yang rusak sebagian, ada keluarga di sana yang meninggalkan apartemen mereka, meninggalkan rumah mereka hanya dengan piyama," kata Kearny, menambahkan bahwa sementara bantuan mulai masuk ke daerah yang terdampak gempa, masih ada kebutuhan untuk selimut, makanan, air bersih, perawatan kesehatan, dan perawatan gizi.

Kearny mengatakan, kebutuhan air, sanitasi, dan nutrisi adalah yang paling mendesak. "Bantuan mulai masuk, tapi kebutuhan sekarang, sangat, sangat banyak," ucapnya. Kearney mengatakan, pemerintah Suriah juga berada di Aleppo dengan pihak berwenang memberikan bantuan, namun kebutuhannya memang jauh lebih besar.

Setidaknya 5.775 bangunan runtuh setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda 10 provinsi di Turki pada Senin, menurut Orhan Tatar, direktur umum Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD). Tatar menyebut, total ada 60.217 personel yang membantu operasi penyelamatan di 10 provinsi di Turki.

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya