Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi cari jodoh menjadi salah satu aplikasi yang mungkin penting bagi mereka yang masih single dan sedang mencari jodohnya. Aplikasi ini sering disebut makcomblang online atau biro jodoh online.
Anda yang mungkin bosan ditanya oleh keluarga atau teman dimana pasangan kalian, tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan aplikasi kencan online untuk mencarinya. Dengan semakin majunya teknologi, memanfaatkan maraknya penggunaan smartphone, aplikasi perjodohan makcomblang online pun bermunculan.
Salah satunya adalah Ayonikah.com yang sudah eksis sejak 2007 dan masih cukup diminati sampai saat ini. Aplikasi kencan ini bisa membantu mereka dalam menemukan gadis/perjaka/janda/duda single yang juga sedang mencari jodoh.
Advertisement
Baca Juga
Dalam keterangan tim Customer Service (CS) Ayonikah.com pada Liputan6.com, untuk menjadi anggota aplikasi dan web kencan harus membayar uang pendaftaran. Calon anggota harus membayar Rp200 ribu dan hanya membayar sekali saja karena tidak ada uang iuran bulanan atau semacamnya.
"Bayar uang pendaftaran itu sebenarnya buat menunjukkan keseriusan dan kesiapan mental (juga finansial). Jodoh dan nikah adalah hal serius. Kalau digratiskan biasanya banyak yang iseng, belum benar-benar siap mencari jodoh seperti: belum cukup usia, belum berpenghasilan, dan sebagainya," jelas tim CS Ayonikah.com.
Uang pendaftaran tersebut berlaku sampai anggota mendapat jodoh atau maksimal selama lima tahun. Untuk para anggota, mereka menyediakan video panduan, lalu CS juga online setiap hari pada jam kerja (termasuk tanggal merah).
"Aplikasi kami ini sangat aman, dan InsyaAllah 100 persen aman. Tak ada data privasi seperti nomor ponsel atau alamat yang dibagikan atau dicantumkan. Para anggota bisa login dari ponsel atau laptop setiap saat," tambahnya. Bagi mereka yang sudah mendapatkan jodoh, boleh menghapus keanggotaan dengan menekan tombol Hapus Profil yang tersedia di aplikasi dan juga di web.
Siap Secara Mental
Makcomblang online lainnya yang cukup unik dan menarik adalah Kelas Pranikah. Sebenarnya Kelas Pranikah ini bukan kelas ta'aruf yang merupakan wadah mempertemukan atau menjodohkan.
"Kelas Pranikah ini adalah kelas edukasi bagaimana menjalankan kehidupan rumah tangga secara Islami, jadi peserta siap secara mental karena ilmu yang telah mereka dapatkan. Jadi kesiapannya itu bukan karena sugesti atau apa tapi karena ilmu yang mereka dapatkan," terang Pujo Nugroho selaku founder Kelas Pranikah pada Liputan6.com, 9 Februari 2023.
"Namun meski bukan kelas jodoh sudah ada beberapa sesama alumni kami yang akhirnya menikah. Dan kami pun turut membantu proses ta'aruf hingga akad nikah. Setelahnya pun (berumah tangga) masih terjalin komunikasi dengan kami," lanjutnya.
Menurut Pujo, harapan utamanya setelah mengikuti Kelas Pranikah ini para pesertanya siap secara mental, melangsungkan pernikahan secara syariah, dan paham hak dan kewajiban dalam berumah tangga.
"Untuk diketahui di awal-awal rumah tangga ada masa kritis yang cukup rawan. Di sana pentingnya kesabaran dan kedewasaan. Nah di sanalah mental cukup berperan. Termasuk mental agar serius membangun rumah tangga," ungkapnya.
Advertisement
Kelas Jodoh
Soal materi, Kelas Pranikah ini dasarnya adalah tentang bagaimana Islam memandang rumah tangga bagaimana kita menuju ke sana, dan apa yang mesti kita persiapkan. Untuk mengikuti Kelas Pranikah, Pujo mengatakan tidak ada syaratnya dalam arti harus usia menjelang menikah pada umumnya yaitu sekitar 25 tahun. Mereka yang berusia belasan tahun dan bahkan sudah berumah tangga juga bisa mengikuti.
"Juga dari segi lokasi, tidak ada syaratnya. Karena kelas kita online. Kelas-kelas kita juga sebenarnya terbuka. Bahkan yang reguler kapanpun bisa ikut dan hampir seluruhnya gratis," terang Pujo.
Selain itu ada juga Kelas Jodoh yang merupakan program online course khusus pranikah, namun memiliki fitur tambahan navigasi jodoh (fitur taaruf/kenalan bagi member kelas jodoh yang sudah siap nikah dan selesai mengikuti rangkaian kelas termasuk tugas)
Di fitur tersebut, member bisa chat/berkomunikasi satu sama lain untuk mengajukan proses ta'aruf dan otomatis admin akan tergabung dalam chat taaruf di navigasi jodoh atau bisa juga diproses melalui grup WA dan tetap didampingi admin proses perkenalannya. Menurut admin Kelas Jodoh pada Liputan6.com, Sabtu (12/2/2023), semakin banyak peserta semakin besar kemungkinan bertemu jodohnya
Kecenderungan seseorang dalam mencari pasangan lewat online menurut Kelas Jodoh semakin meningkat terutama karena memudahkan/ bisa mobile dari mana saja dan kapan saja. “Khusus di Kelas Jodoh sendiri, member dibekali ilmunya dulu sebelum ikhtiar mencari calon pasangan,” jelas admin Kelas Jodoh.
"Di kelas jodoh sendiri, sebagai kelas pranikah, output kami member yang setelah belajar jadi semakin mengerti konsep pernikahan dan bagaimana mencari pasangan yang baik. Semangatnya untuk upgrade diri selaras dengan poin-poin kriterianya. Jadi dia memantaskan dirinya dulu," sambungnya.
Media Taaruf
Selain itu ada juga RumahTaaruf.com yang lebih sesuai diberi istilah Media Taaruf, bukan Biro Jodoh. "Alasannya, RumahTaaruf.com sebatas memfasilitasi taaruf saja, perihal jodoh atau tidaknya adalah kuasa dari Allah," kata Tri Wahyu Nugroho selaku pendiri Rumah Taaruf pada Liputan6.com, 10 Februari 2023. Pria yang biasa disapa Wahyu ini menjelaskan bahwa proses taaruf anggota RumahTaaruf.com diawali dengan metode pertukaran CV atau biodata taaruf secara online.
Admin RumahTaaruf.com memfasilitasi taaruf berdasarkan kriteria mutlak yang ditetapkan anggota seperti yang tertulis di biodatanya. Agenda pertemuan taaruf secara langsung/taaruf offline bisa dijalani apabila anggota sama-sama merasa cocok setelah membaca biodata taaruf yang saling ditukar tersebut.
Menurut Wahyu, peran media taaruf cukup besar dalam memfasilitasi ikhtiar mencari jodoh, karena media taaruf tersebut bisa menjadi "pihak ketiga" yang mendampingi prosesnya agar berjalan sesuai aturan. Media taaruf juga bisa membantu dalam penyeleksian calon pasangan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
Meski begitu, dalam mencari pasangan secara online secara spesifik di RumahTaaruf.com kecenderungannya menurun. "Jumlah anggota yang mendaftar tidak sebanyak periode beberapa tahun sebelumnya. Untuk media taaruf lainnya saya tidak tahu kecenderungannya bagaimana," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan banyaknya media taaruf ada kemungkinan seseorang bisa ikhtiar di beberapa media taaruf tersebut. "Perihal mencari pasangan yang lebih baik di beberapa media taaruf tersebut saya tidak bisa memastikan, tentunya dikembalikan ke pribadi masing-masing," pungkas Wahyu.
Advertisement