Liputan6.com, Jakarta - Dengan inovasi bertajuk "Personalized Perfumery," tim Cakrawala akan jadi wakil Indonesia di kompetisi L’Oreal Brandstorm 2023. Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia: Alvin Filipi, Julieta Himawan, dan Evelyn Felencia Vebita ini akan bertanding dengan pemenang nasional dari 60 negara lain di tahap semifinal dan final internasional L'Oreal Brandstorm pada Mei dan Juni 2023 di Paris, Prancis.
Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 4 April 2023, dijelaskan bahwa L'Oreal Brandstorm 2023 diikuti 88 ribu peserta dari 60 negara. Kini, di tahun ke-15 nya di Indonesia, kompetisi ini menjaring hampir 1.700 peserta.
Setelah melewati serangkaian proses hingga final nasional pada Rabu, 29 Maret 2023 di kantor pusat L'Oreal Indonesia, tim Cakrawala didapuk sebagai pemenang nasional yang akan mewakili Indonesia di tahap berikutnya. Sebelum berlaga di tahap semifinal dan final internasional, tim Cakrawala juga akan mendapatkan coaching.
Advertisement
Personalized Perfumery disebut menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membantu konsumen mencari dan memilih parfum dengan aroma yang sesuai kepribadian dan suasana, di mana saja dan kapan saja. Dengan opsi mode hands-free, inovasi tersebut nantinya akan dapat membantu penyandang disabilitas dalam memilih parfum kesukaan mereka.
"Kami sangat bahagia dan bangga karena inovasi kami dinilai dapat memecahkan kode baru dunia kecantikan," kata Julieta. "Harapan kami, ke depannya kami dapat berjaya di tingkat internasional dan kembali membawa gelar L'Oreal Brandstorm Global Winner ke Indonesia tahun ini."
Tema Kompetisi L'Oreal Brandstorm 2023
L'Oreal Brandstorm 2023 mengusung tema "Crack the New Codes of Beauty." Kompetisi ini memberi kesempatan pada para inovator muda untuk menjelajahi taman bermain kecantikan baru yang menekankan pada inovasi berbasis teknologi artificial intelligence (AI), augmented reality (AR), virtual reality (VR), gaming, metaverse, dan non-fungible token (NFT) untuk diaplikasikan di industri kecantikan.
Junaid Murtaza, presiden direktur L'Oreal Indonesia, berkata, "Teknologi kecantikan kini telah jadi kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan layanan dan produk yang bisa menjawab kebutuhan konsumen yang semakin terpersonalisasi."
"Sebagai perusahaan kecantikan nomor satu di dunia yang berakar pada sains dan inovasi, L'Oreal ingin menghadirkan pengalaman kecantikan yang lebih personal, kreatif, inklusif, dan bertanggung jawab," imbuhnya.
"Tema (L'Oreal) Brandstorm tahun ini sangat relevan dengan semangat L’Oréal dan kreativitas para generasi muda untuk mengembangkan industri kecantikan dan menjawab tantangan dari konsumen masa kini dan masa depan," ia menambahkan.
Advertisement
Kompetisi L'Oreal Brandstorm
Sejak diselenggarakan pada 1992 secara global, L'Oreal Brandstorm disebut telah membantu membentuk pola pikir, jadi wadah pengembangan diri, dan awal langkah karier para partisipan yang totalnya mencapai hampir 700 ribu orang.
"Lebih dari sekedar kompetisi biasa, L'Oreal Brandstorm adalah wadah yang tepat untuk menjembatani talenta muda Indonesia dengan kebutuhan bisnis yang semakin berkembang. Memberikan kesempatan untuk bertanding di kompetisi tingkat internasional, membantu menyiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja dan memulai kariernya," kata Yenita Oktora, Chief HR Officer L’Oreal Indonesia.
Tahun lalu, tiga mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses menyabet kemenangan di kompetisi L'Oreal Brandstorm 2022 tingkat global pada kategori "Tech Track" dengan tema general, "Disrupt Beauty 2030". Kemenangan ini jadi kali kedua Indonesia keluar sebagai juara di tingkat internasional.
Pencapaian tim Mon Soleil kian spesial karena di babak final, mereka sukses mengungguli tim dari negara berbasis teknologi terdepan, yakni Amerika Serikat dan Italia. Prestasi ini juga membuktikan eksistensi perempuan Indonesia di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.
3 Wakil Indonesia di L'Oreal Brandstorm 2022
Mon Soleil beranggotakan Angela Thrisananda Kusuma, mahasiswi School of Business Management ITB, Salma Yasyifa yang masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi Farmasi di Sekolah Farmasi ITB, dan Yumna Dzakiyyah, mahasiswi Teknik Elektro di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
Tim ini mengusung "HyperSync" yang menggunakan teknologi untuk menghubungkan hormon dengan serum sesuai kebutuhan kulit. Angela mewakili Mon Soleil menyebut bahwa pihaknya bangga dapat mewakili dan mengharumkan nama Indonesia melalui kompetisi ini.
"Meski persaingan kompetisi ini tidaklah mudah dan diuji juri-juri internasional, kami bisa sampai sejauh ini berkat dukungan mentor hebat dari dosen ITB dan tim dari L'Oreal. Semoga inovasi kami, HyperSync, bisa memberikan manfaat nyata bagi masa depan industri kecantikan," kata Angela.
Indonesia juga mengirimkan wakil di kategori "Inclusion," yakni Stealth Squad dari ITB dengan inovasinya SunQuare terkait sinar UV untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif terhadap matahari seperti pengidap albino dan vitiligo. Untuk kategori "Green," Indonesia diwakili tim Musaceae dari Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L) dengan inovasinya yang menggunakan Banana Pseudostem dalam memberi alternatif baru untuk kertas minyak yang terbuat dari selulosa.
Ketiga tim mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari para ahli dari L'Oreal di bidangnya untuk menghadapi tahap semifinal internasional pada Mei 2022. Mon Soleil akhirnya berhasil masuk sebagai perwakilan Indonesia di final internasional pada 1 Juli 2022.
Advertisement