Liputan6.com, Jakarta - Musim panas di Eropa tahun ini ditandai cuaca ekstrem, dengan gelombang panas yang menyengat di Yunani dan badai di Swiss, Italia, dan Prancis pada Juli 2024. Kini, beberapa wilayah di Eropa tengah, termasuk Polandia, Ceko, dan Slowakia, dilanda banjir ekstrem setelah hujan setara sebulan turun hanya dalam waktu 24 jam selama akhir pekan.
Badai Boris telah menyebabkan penutupan jalan, pemadaman listrik, dan setidaknya 24 orang meninggal dunia, melansir Time Out, Jumat, 20 September 2024. Badai tersebut kini berdampak pada wilayah Italia utara, menyebabkan layanan meteorologi negara tersebut mengeluarkan peringatan.
Baca Juga
Di mana banjir di Eropa?
Badai Boris telah menyebabkan kerusakan dahsyat di berbagai negara di Eropa Timur dan Tengah, termasuk Polandia, Rumania, Austria, Ceko, Hungaria, dan Slowakia. Daerah paling parah terdampak adalah perbatasan antara Polandia dan Ceko, serta Austria dan Rumania.
Advertisement
Di Austria, wilayah di sekitar Wina telah dinyatakan sebagai zona bencana, sementara beberapa area tenggelam karena banjir di Polandia dan Rumania. Seluruh kota Polandia yang berpenduduk 44 ribu orang dievakuasi, dan beberapa orang dilaporkan hilang di Ceko. Ratusan rumah hancur.
Pada Kamis, 19 September 2024, badai tersebut telah mencapai Italia, dengan layanan meteorologi mengeluarkan peringatan untuk wilayah Emilia-Romagna dan Lazio.
Amankah untuk liburan?
Pemerintah Inggris telah mengeluarkan peringatan banjir. Di situs Austria, tertulis, "Karena banjir di Austria Timur, penutupan jalan dan gangguan transportasi umum dapat terjadi di daerah yang terdampak. Periksa informasi lalu lintas jalan dan informasi terbaru tentang transportasi umum dari kereta api Austria dan transportasi umum Wina sebelum Anda bepergian."
Â
Apa Hak Sebagai Pelancong?
Pindahlah ke daerah yang aman sesegera mungkin jika Anda berada di daerah berisiko tinggi, dan selalu ikuti saran dari pihak berwenang. Jika hal itu merugikan Anda, perusahaan asuransi perjalanan Anda harus mengganti kerugian Anda, menurut Independent. Bagi mereka yang sedang berlibur, tanyakan langsung pada penyedia jasa perjalanan Anda.
Tidak hanya di Eropa, badai juga tercatat di negara Asia Tenggara, tepatnya Vietnam. Maka itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi terus mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Vietnam untuk terus waspada menyusul Topan Yagi dan Badai Tropis yang melanda negara tersebut, lapor kanal Global Liputan6.com per Kamis, 19 September 2024.
Mengutip unggahan terbaru KBRI Hanoi di Instagram resmi @indonesiahanoi, perwakilan RI mengimbau agar WNI yang berada di jalur badai tropis, yakni Quang Binh, Da Nang, Hue, Quang Nam, untuk meningkatkan kewaspadaan. Para WNI juga diharapkan mengikuti imbauan dari pihak berwenang setempat dan terus memantau perkembangan ramalan cuaca dari otoritas setempat.
Advertisement
Destinasi Wisata Porak Poranda
Badai yagi telah menyebabkan destinasi wisata Bai Chay porak poranda. Bencana ini menyebabkan lebih dari seribu bangunan di kawasan wisata Bai Chay rusak parah. Sejumlah atap bangunan terbang dan pintu-pintunya rusak setelah Badai Yagi melanda kawasan tersebut pada Senin, 9 September 2024.
Mengutip vnexpress.net, Selasa, 10 September 2024, pujasera di seberang Taman Hiburan Sun World, salah satu atraksi wisata terkenal di Bai Chay, hancur akibat badai. Kawasan yang tadinya ramai dengan restoran-restoran yang letaknya berdekatan hancur setelah badai.
Bingkai aluminium dan papan tanda terkoyak oleh badai, jalan dipenuhi pecahan kaca, dan semua dekorasi restoran hancur. Restoran Minh Phi 2 di Jalan Hoang Quoc Viet hanya tersisa rangka besi, dua hari setelah badai berlalu. Ho Van Hoc, seorang pemilik restoran di kawasan tersebut, mengatakan deretan rumah dari bundaran dinding keramik hingga Danau Hung Thang mengalami "kerusakan parah," dan puluhan restoran di sekitarnya runtuh total.
Taksiran Kerugian Pemilik Restoran di Vietnam
Di tengah hujan lebat, Hoc dan istrinya keluar untuk memeriksa situasi. "Untuk sementara, rumah saya benar-benar hilang. Saya belum sempat duduk dan melakukan inventarisasi, tapi saya yakin tidak ada yang tersisa," kata dia.
Di sebelah restorannya, sekelompok pekerja sedang mengobrak-abrik puing-puing restoran seluas ratusan meter persegi, mencari apa saja yang bisa diselamatkan. Diperkirakan setiap bisnis di sini mengalami kerugian hingga ratusan juta dong.
Tak hanya restoran yang terdampak, Hotel Sea Star di kawasan Perkotaan Bendungan Cai, Bangsal Bai Chay, juga mengalami kerusakan parah. Banyak jendela kacanya pecah akibat badai. Begitu pula dengan hotel bintang empat dan lima lain di kawasan itu. Sebagian besar kaca pecah, papan tanda atau panel aluminium yang terpasang di fasad rusak.
Seorang perwakilan dari sebuah hotel bintang lima dengan hampir 100 kamar di kawasan wisata Bai Chay mengatakan bahwa "kerusakan sangat parah," dan sebagian besar kamar terkena dampaknya. Hingga 9 September 2024, banyak hotel yang belum selesai menghitung kerusakan.
Advertisement