RSAL Merauke Pertama di Papua Selatan dengan SIMRS Terintegrasi BPJS Kesehatan

PKS Kota Bekasi melaporkan perbedaan data jumlah suara di tingkat TPS dan PPK kepada Panwaslu. PKS mendapatkan sebanyak 36 suara, namun setelah dihitung di PPK, data tersebut kosong.

oleh Tim News diperbarui 12 Mar 2024, 20:18 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2024, 15:45 WIB
Dalam upaya terus memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Selatan, RSAL Merauke yang berada di bawah binaan Lantamal XI mengenalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terintegrasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dalam upaya terus memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Selatan, RSAL Merauke yang berada di bawah binaan Lantamal XI mengenalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terintegrasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya terus memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Selatan, RSAL Merauke yang berada di bawah binaan Lantamal XI mengenalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terintegrasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Langkah tersebut dilakukan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelayanan bagi pasien.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XI Merauke Laksamana Pertama TNI Kunto Tjahjono pun menyambut baik kehadiran program SIMRS di Rumkital Merauke.

"Penggunaan SIMRS dapat menjadi solusi bagi keluhan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit," ujar Kunto melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).

Hal senada juga disampaikan Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke Mayor Laut (K) dr Anggiat Purba, dibawah kepemimpinannya yang inovatif.

"Penerapan SIMRS ini menjadi semangat baru dan tekat baru untuk terus membangun RSAL Merauke melalui pelayanan terhadap pasien. Hal ini sangat penting sebab kita berhadapan dengan modernisasi, globalisasi dan kompetisi. Untuk itu kita harus siap," kata Anggiat.

Penanggung Jawab SIMRS dan Ketua TIM JKN Rumkital Merauke, dr. Anggraeni Ayu Windari menambahkan, selain meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mutu pelayanan rumah sakit, implementasi SIMRS merupakan bagian dari kepatuhan dengan regulasi, baik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun BPJS.

Pengadaan SIMRS ini bekerjasama dengan penyedia yang juga telah terdaftar di Kementerian Informasi (Kominfo) sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), yaitu Hugaf - PT Panca Teknologi Indonesia.

Dengan keamanan siber yang terdepan, Hugaf menjamin perlindungan sistem dan data rumah sakit serta pasien.

 


Sudah Terintegrasi Secara Internal dan Eksternal

Kemenkes
Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan sebanyak 10.000 alat pelindung diri (APD) kepada sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 dan dinas kesehatan seluruh provinsi di Tanah Air. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

SIMRS RSAL Merauke telah terintegrasi secara eksternal dan internal untuk mempermudah tenaga kesehatan Rumkital Merauke dalam mengoperasikannya.

Dari sisi bridging eksternal, SIMRS ini sudah 100 persen ter-bridging ke BPJS (vClaim, i-Care, Antrean Online), dan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs).

Sedangkan dari sisi bridging internal, SIMRS menerapkan Single Entry Data untuk meminimalkan human error, duplikasi data, dan akan bisa diakses oleh semua tenaga kesehatan yang memiliki hak akses ke data tersebut. Hal ini dibuktikan dari pengumpulan berkas elektronik untuk keperluan claim di ruang Casemix yang tak perlu lagi menunggu berkas manual.

Grand launching SIMRS akan diadakan pada bulan April 2024, menandai komitmen Rumkital Merauke, atau lebih dikenal sebagai RSAL Merauke dalam memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Selatan, sejalan dengan visi mereka yakni Satukan Hati Demi Mewujudkan Satu Tujuan Untuk Memberikan Layanan Paripurna.

Infografis Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Terancam Kolaps. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Terancam Kolaps. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya