Ombak Tinggi di Papua, 2 Warga Hilang

Berita tentang hilangnya dua orang disekitar Pulau Numfor itu baru diketahui setelah ada laporan dari warga setempat.

oleh Katharina Janur diperbarui 28 Feb 2014, 16:42 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2014, 16:42 WIB
090104cgelombangpasang.jpg

Liputan6.com, Jayapura - Tim SAR gabungan masih mencari 2 korban hilang di sekitar Pulau Numfor, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Tobias Wanma dan Rio Wanma hilang d iperairan Numfor sejak 4 hari lalu.

"Hari ini, kami akan menyisir Kepulauan atas Padaido, lalu turun menyambung ke Tanjung Barari," kata Kepala Kantor SAR Biak Numfor, John Max Wenno ketika dihubungi lewat telepon selulernya di Biak, Jumat (28/2/2014).

Pencarian hari ini akan dilakukan di sekitar Pulau Pom hingga Padaido. Jhon menuturkan, berita tentang hilangnya dua orang di sekitar Pulau Numfor itu baru diketahui setelah ada laporan dari warga setempat pada tanggal 24 Februari malam lalu.

Mendengar adanya laporan itu, keesokan harinya Tim SAR  Biak Numfor baru melakukan pencarian ke sekitar  Biak dan Pulau Insobabi, yang terletak didepan perairan Supiori. "Saat pencarian hari pertama, cuaca bergelombang, sore harinya tim kembali ke posko di Biak," jelasnya.

Pada hari kedua pencarian, tim kembali melakukan penyisiran kearah Pulau Numfor dan Pulau Miosnum di Kabupaten BiaK Numfor, namun tak ada hasil. Sedangkan di hari ketiga, pencarian kembali dilakukan dari Pulau Miosnum kearah bawah dan kembali menuju Biak. Lagi-lagi, Tim SAR juga belum berhasil menemukan dua orang yang hilang tersebut.

"Dua orang yang masih hilang ini, diduga salah satunya adalah pegawai Kejaksaan Negeri Manokwari. Sementara dua orang selamat yakni atas nama Herman Wanma dan Karubaba. Biasanya jarak tempuh dari Manokwari ke Numfor sekitar 4-5 jam perjalanan laut dengan kapal cepat," ujarnya.

Tim SAR mengaku, cuaca yang tidak menentu sangat mengganggu dalam proses pencarian. Sebab, tinggi gelombang di perairan tersebut mencapai tiga meter yang disertai dengan angin kencang, dengan kecepatan sekitar 20-25 knot.

"Hingga saat ini, kami belum memperoleh informasi yang jelas tentang kapal cepat apa yang digunakan oleh korban ini dan kami masih mendalami keterangan dari korban selamat," jelasnya.

Disisi lain, Kapolres Manokwari, AKBP John Isir mengakui adanya laporan masyarakat terkait terbaliknya kapal cepat yang dinaiki oleh satu keluarga. Ada dugaan, satu keluarga yang terbalik dan hilang tersebut dalam perjalanan dari Pulau Nomfor ke Manokwari.

"Kebanyakan kapal dri Pulau Numfor membawa minuman keras lokal yang nantinya akan dijual ke Manokwari. Tapi kami belum tau, apa muatan kapal yang terbalik itu," jelasnya. (Ismoko Widjaya)

 

Baca Juga:

Hujan Angin, Lion Air Gagal Mendarat di Sentani Jayapura

Kasus HIV/AIDS di Papua Capai 13.000 Lebih

Warga Biak Resah Menjelang 1 Desember

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya