Liputan6.com, Semarang - Ayat-ayat suci dilantunkan keluarga besar Satinah di Desa Kalisidi, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 3 April malam. Di rumah Paeri, kakak ipar Satinah doa-doa itu dipanjatkan. Keluarga berharap Satinah segera pulang ke kampung halaman.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (4/4/2014), tak hanya keluarga, Bupati Semarang, Munjirin juga hadir pada acara tersebut. Ia turut prihatin akan nasib warganya.
Semua berharap Satinah yang divonis bersalah karena membunuh majikannya di Arab Saudi 2006 lalu bisa terbebas dari hukum pancung.
Satinah bisa saja bebas dari hukuman pancung dengan membayar diyat senilai 15 juta riyal atau sekitar Rp 45 miliar. Namun negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia sejak tahun 2011 berhasil menurunkan diyat menjadi 7 juta riyal atau sekitar Rp 21 miliar.
Sebanyak 5 juta riyal atau sekitar Rp 15 miliar telah dimasukkan pemerintah Indonesia ke save deposit atau kas pengadilan Arab Saudi. Sedangkan sisanya 2 juta riyal atau Rp 6 miliar akan diserahkan tim Kementerian Luar Negeri RI langsung ke keluarga korban.
Menkopolhukam Joko Suyanto mengatakan pemerintah hari ini membayar uang terkait kasus para TKI yang terancam hukuman mati. Pemerintah nantinya akan membuat sebuah aturan soal besaran uang diyat yang dikeluarkan pemerintah melalui APBN.
Selama bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2002, Satinah kerap diperlakukan kasar oleh majikannya. Pada Juni 2007 Satinah akhirnya membunuh majikannya, Nurah Al Garib. Ia juga mengambil uang majikannya sekitar 37 ribu riyal atau sekitar Rp 100 juta.
Satinah akhirnya ditangkap polisi Arab Saudi saat akan melarikan diri di sebuah terminal bus. Pengadilan Arab Saudi kemudian memvonis hukuman pancung bagi Satinah pada tanggal 3 April 2014. Atau ia harus membayar uang diyat sebesar 7 juta riyal atau sekitar Rp 21 miliar. (Anri Syaiful)
Baca juga:
Tawar Diyat Satinah, Keluarga Majikan Minta 7 Juta Real Tunai
BNP2TKI: RI Masih Mediasi dengan Keluarga Majikan Satinah
[VIDEO] Migrant Care Kumpulkan Dana Rp 3 Miliar untuk TKI Satinah
Jatuh Tempo Diyat, Keluarga TKI Satinah Gelar Doa Bersama
Di hari tenggat waktu pembayaran diyat Satinah, keluarga di Semarang, Jawa Tengah gelar doa bersama.
Diperbarui 04 Apr 2014, 08:11 WIBDiterbitkan 04 Apr 2014, 08:11 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalah Lagi, Dipermalukan Roma di Giuseppe Meazza
Jepang Luncurkan Visa Digital Nomad, Simak Syarat dan Cara Pengajuannya
Lahan Terbatas jadi Kendala Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung
Pendaki Merbabu Ditemukan Meninggal, Menhut: Mari Utamakan Keselamatan dalam Pendakian
Hasil Liga Inggris: Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan Lawan 10 Pemain Bournemouth
KPK Geledah Lokasi di Kalimantan Barat, Terkait Kasus Korupsi Baru
Ardhito Pramono Buka Konser Boyce Avenue di Jakarta dengan Tiga Lagu Hits
Paus Fransiskus Meninggal, Apakah Akan Dinobatkan Jadi Santo?
Update Mobil Tabrak Kerumunan Festival Komunitas Filipina di Vancouver Kanada: Korban Tewas 9 Orang
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Semen Padang Permalukan Persija di Pakansari
Melihat Upaya Pemprov Benahi Jalur Sepeda Jakarta
Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana