Liputan6.com, Semarang - Wingko babat merupakan salah satu camilan khas Semarang. Camilan ini sekaligus menjadi salah satu oleh-oleh khas Semarang yang paling banyak diburu.
Meski dikenal dengan nama wingko babat, sebenarnya camilan ini tidak dibuat dari babat (bagian lambung sapi). Wingko babat dibuat dari bahan dasar berupa tepung ketan dan kelapa parut.
Camilan ini menjadi salah satu sajian khas yang banyak diburu wisatawan selain lumpia dan tahu gimbal. Salah satu daya tarik wingko babat adalah rasanya yang manis dan gurih dengan tekstur yang khas.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari laman Indonesia Kaya, wingko babat merupakan salah satu sajian khas Semarang yang lahir dengan sentuhan kuliner Tionghoa. Awalnya, wingko babat dikenal di Babat, Lamongan, Jawa Timur.
Pada awal abad ke-20, seorang perantau keturunan Tionghoa yang tinggal di Semarang mulai memasarkan wingko babat sebagai jajanan khas. Seiring berjalannya waktu, Semarang pun menjadi pusat produksi wingko babat yang terkenal di seluruh Indonesia. Hal itu menjadikan wingko babat lebih dikenal sebagai camilan khas Semarang, bukan camilan khas daerah asalnya.
Selain dibuat dari tepung ketan dan kelapa parut, wingko babat juga dibuat dari bahan gula dan santan. Camilan ini memiliki tekstur yang lembut dengan cita rasa kelapa yang kuat.
Wingko babat diproses dengan cara dipanggang di atas bara api, sehingga menghasilkan aroma yang khas. Wingko babat dikemas dalam bentuk bulat pipih berdiameter sekitar 5-7 sentimeter.
Setiap satu wingko babat dikemas dalam wadah kertas. Wingko babat kemudian dikemas dalam berbagai wadah, mulai dari paper bag hingga besek.
Saat ini, wingko babat hadir dalam berbagai varian rasa, seperti orisinal (kelapa), cokelat, pandan, hingga durian. Beberapa merek wingko babat yang cukup terkenal di Semarang adalah Cap Kereta Api, Meniko, Dyriana, dan masih banyak lagi.
Penulis: Resla