Liputan6.com, Jakarta - Ratusan massa yang tergabung dalam Komite Penegak Hak Kewarganegaraan Indonesia (KPH-WNI) menggelar aksi demonstrasi mendesak Kementerian Hukum dan HAM, mendeportasi warga negara asing (WNA) asal Tiongkok, Kentjana Sutjiawan alias Hsieh Lie Ken alias Xie Ligen. Xie Ligen diduga memalsukan dokumen izin tinggal demi menguasai harta di Jakarta.
"Kami menyesalkan dan prihatin atas sikap Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM, karena tidak segera mendeportasi Kentjana Sutjiawan alias Xie Ligen, yang melanggar undang-undang mengenai keimigrasian di negara kita," kata koordinator KPH WNI, Ajis Tokan, di Gedung Kemenkum HAM, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Ajis menduga, ada konspirasi di Direktorat Jenderal Imigrasi, sehingga tidak segera mendeportasi Xie Ligen. "Kami mengutuk tindakan-tindakan oknum Dirjen Imigrasi terkait kasus keimigrasian ini. Kami mendesak agar Xie Ligen segera di deportasi," tegasnya.
Menanggapi tuntutan itu, Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian Kementrian Hukum dan HAM Mirza Iskandar mengatakan, pihaknya masih menunggu kajian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait status kewarganegaraan Xie Ligen, karena yang bersangkutan memiliki, KTP, KK dan akta WNI.
Kemudian, kata Mirza, pihaknya juga masih menunggu hasil penyidikan Polda Metro Jaya terkait kasus pemalsuan dokumen izin tinggal yang bersangkutan. "Imigrasi tidak bisa serta-merta mendeportasi yang bersangkutan. Pertimbangannya usia beliau sudah 83 tahun. Jadi perlakuannya harus dibedakan dengan yang lain dan yang bersangkutan sudah 53 tahun di Indonesia."
"Pertimbangan kemanusiaan ini kita pertimbangkan, walau tetap menegakan hukum. Jadi dalam kasus ini harus clear dulu dari Dinas Kependudukan DKI menyatakan dia WNA, dan penyidikan selesai ada pemalsuan, baru bisa dideportasi dengan cara yang manusiawi," sambung Mirza.
Pengacara OC Kaligis sebelumnya sudah mengirimkan dua kali surat desakan kepada lembaga yang dipimpin Amir Syamsuddin itu, agar mendeportasi Xie Ligen sesuai putusan Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM sejak 22 April 2013 lalu.
Kaligis meminta, Amir Syamsuddin tidak melakukan diskriminasi terhadap pelaksanaan putusan yang telah dikeluarkan Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM. Karena Xie Ligen sudah terbukti melakukan pelanggaran keimigrasian.
Masalah ini bermula saat klien OC Kaligis, Edhi Sujono Mulyadi alias Lie Jung Ching dan Suwito Muliadi alias Lie Wei Ching, yang memiliki tanah dan bangunan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, ingin dikuasai Xie Ligen.
Berdasarkan surat pemberitahan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.W10.UI.149.PMH.02.03.1.2012 tertanggal 4 Januari 2012, menyatakan Kentjana Sutjiawan alias Xie Ligen sebagai pemegang Formulir III No Urut:2913/62 tanggal 25 Oktober 1961 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta.
Setelah diteliti pada Formulir III nomor urut 2913/62 itu tercatat atas nama Tan Hong Tjiang bukan Hsieh Lie Ken alias Xie Ligen alias Kentjana Sutjiawan. Namun, Xie Ligen yang lahir di Guangdong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 7 Mei 1932, ternyata memiliki paspor Tiongkok yang dikeluarkan Kedutaan Besar RRT di Jakarta pada 23 Juli 2012 dengan nomor G52579893 menggunakan nama Xie Ligen.
Sementara, surat Direktur Tata Negara Nomor pada Ditjen Administrasi Hukum Umum Nomor AHU.4.AH.10.02-07 tertanggal 7 Februari 2012 yang ditujukan kepada Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian perihal status kewarganegaraan atas nama Hsieh Lie Ken alias Xie Ligen alias Kentjana Sutjiawan, menerangkan berdasarkan Pasal 7 UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan menyatakan setiap orang yang bukan WNI diperlakukan sebagai orang asing.
Kemenkum HAM Diminta Tindak Tegas WNA Pelanggar Izin Tinggal
Diduga ada konspirasi di Direktorat Jenderal Imigrasi, karena tidak segera mendeportasi Kentjana Sutjiawan alias Xie Ligen.
diperbarui 08 Jul 2014, 06:01 WIBDiterbitkan 08 Jul 2014, 06:01 WIB
Diduga ada konspirasi di Direktorat Jenderal Imigrasi, karena tidak segera mendeportasi Kentjana Sutjiawan alias Xie Ligen.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada
Guru Madrasah Diserempet Mobil dan Ditembak Airsoft Gun di Jepara, Apa Motif Pelaku?
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah