Liputan6.com, Jakarta - Jasa Raharja menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan melalui penerapan nilai-nilai kesetaraan, kemandirian dan kepemimpinan perempuan di lingkungan kerja. Hal itu disampaikan dalam rangka Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April.
Menurut Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, semangat Kartini tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga pijakan penting dalam menciptakan budaya kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
Advertisement
Baca Juga
"Semangat Kartini adalah semangat untuk terus belajar, berkembang, dan memberi dampak positif bagi lingkungan. Di Jasa Raharja, kami percaya bahwa perempuan memegang peran penting dalam kemajuan organisasi,” ujar Dewi seperti dikutip dari siaran pers, Senin (21/4/2025).
Advertisement
Sebagai bagian dari BUMN, lanjut Dewi, Jasa Raharja secara aktif mendorong partisipasi dan peran strategis perempuan dalam berbagai lini kerja. Saat ini, dari total 1.761 pegawai organik, sebanyak 447 orang atau 25,38% merupakan pegawai perempuan.
"Diantara mereka, 68 perempuan (15,21%) telah menduduki posisi pejabat, serta 3 orang terpilih sebagai bagian dari program top talent BUMN," ungkap Dewi.
Dewi memastikan, selain berperan dalam pengambilan keputusan strategis, perempuan di Jasa Raharja juga aktif mendorong perubahan perilaku sosial di masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran berkendara yang aman dan beretika.
"Melalui pendekatan yang empatik dan komunikatif, perempuan terbukti mampu menjadi agen perubahan yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan keselamatanberlalu lintas di berbagai lapisan masyarakat," yakin dia.
Komitmen Pemberdayaan Perempuan
Dewi pun mendorong penuh komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan perempuan tercermin melalui kebijakan yang menjunjung tinggi prinsip kesetaraan gender, akses pendidikan dan pelatihan yang merata, serta dukungan terhadap keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga.
"Melalui semangat Hari Kartini, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus menciptakan ruang kerja yang aman, adil, dan suportif bagi seluruh pegawai—tanpa terkecuali—agar setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan maupun bangsa," dia memungkasi.
Advertisement
