Suhardi di Mata Prabowo: Nasionalis yang Tidak Mencla-mencle

Prabowo merasa kehilangan Suhardi. Sebab, banyak sekali jejak yang telah ditorehkan Suhardi selama 6 tahun memimpin Partai Gerindra.

oleh Edward Panggabean diperbarui 29 Agu 2014, 11:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 11:30 WIB
Jenazah Suhardi Dilepas Secara Militer
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan), memimpin upacara pelepasan jenazah Alm Suhardi di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, (29/8/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki kenangan tersendiri terhadap almarhum Ketua Umum Gerindra Suhardi. Menurut Prabowo, Suhardi yang merupakan salah satu pendiri Partai Gerindra merupakan sosok yang nasionalis, jujur, dan penuh prestasi.

"Beliau salah satu yang datang ke saya mengusulkan pendirian partai. Visi kita sama, ingin Indonesia berdiri di kaki sendiri tidak di bawah bayang-bayang bangsa lain," kata Prabowo disela pelepasan jenazah Suhardi di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2014).

Di mata Prabowo, guru besar Fakultas Kehutanan UGM itu sangat nasionalis, karena itu Prabowo merasa kehilangan Suhardi. Sebab, banyak sekali jejak yang telah ditorehkan Suhardi selama 6 tahun memimpin Partai Gerindra.

"Beliau, seorang guru besar, mantan dekan, mantan dirjen kehutanan, kita melihat beliau sangat jujur. Indonesia kehilangan anak bangsa yang sangat berprestasi," ujar Prabowo.

Prabowo menegaskan akan melanjutkan cita-cita Suhardi soal kejujuran tanpa mencla-mencle. Sebab, ujar Prabowo, tradisi pemimpin yang bersih, jujur, sangat langka di Indonesia.

"Orangnya, lurus, tidak ada intrik, tidak mecla-mencle, yang beliau katakan ya, itulah hati beliau, yang sangat menonjol di kalangan kita adalah kebersihan beliau. Beliau mantan dirjen Departemen Kehutanan mungkin kalau beliau memperkaya diri juga bisa, ketua partai 6 tahun, tetapi hidupnya sangat sederhana," kenang mantan Danjen Kopassus itu.

Sebelum ikut mendirikan Partai Gerindra, Suhardi ikut mendirikan Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan pada 2003 dengan jabatan wakil ketua umum. Kemudian pada 2008, Suhardi ikut membidani lahirnya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan menjabat ketua umum.

Di kampus UGM, karir Suhardi mulai asisten hingga Dekan Fakultas Kehutanan UGM. Lalu di pemerintahan, menjabat sebagai Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

Suhardi juga pernah menjadi pakar Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat Deptan, Ketua Lembaga Masyarakat Peduli Hutan, Kebun dan Pangan, Ketua HKTI Yogyakarta, Ketua Perhimpunan Bambu Indonesia (Perbindo) Yogyakarta.

Suhardi menghembuskan nafas terakhir Kamis kemarin,  28 Agustus 20144, pukul 21.31 WIB, setelah menjalani perawatan di rumah sakit sejak sepekan lalu akibat penyakit kanker paru-paru stadium IV. Jenazahnya akan dimakamkan di daerah asalnya, Yogyakarta. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya