Double Minority, Ahok Lebih Berpeluang Menang Dipilih DPRD

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok menyatakan mundur dari keanggotaan Partai Gerindra karena manolak mendukung Pilkada dipilih DPRD.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Sep 2014, 09:40 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2014, 09:40 WIB
Ilustrasi Ahok
Ilustrasi Ahok (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok menyatakan mundur dari keanggotaan Partai Gerindra karena menolak mendukung Pilkada dipilih DPRD. Padahal, peluang Ahok untuk memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta pada 2017 dinilai lebih besar bila dipilih oleh DPRD.

Menurut Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman, latar belakang pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu sebagai double minority --nonmuslim dan tionghoa-- akan sulit dipilih langsung oleh warga DKI Jakarta.

"Sikap Ahok yang berlawanan dengan Gerindra karena takut tidak terpilih sebagai gubernur di tahun 2017 tidak rasional. Ahok seharusnya paham bahwa kemungkinan ia terpilih sebagai double minority dalam pemilihan langsung sangat kecil," kata Jajat di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

"Sebaliknya, jika ia setia dengan keputusan Gerindra dan Koalisi Merah Putih, maka DPRD DKI Jakarta dapat memilih ia untuk terus memimpin DKI di 2017."

Jajat berujar, keputusan Ahok mundur dari Gerindra karena berbeda paham terkait Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) adalah aksi bunuh diri.

"Karir politik Ahok berhenti di 2017. Tidak akan ada partai yang mau mengusungnya jadi calon kepala daerah. Jika ada pun, tidak akan mungkin menang jika pemilihan langsung, atau jika pemilihan oleh DPRD karena DPRD dikuasai Koalisi Merah Putih," tandas Jajat.

Ahok telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada DPP Partai Gerindra. Menurut Ahok, Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan dirinya. Sebab, partai berlambang kepala garuda itu mendukung kepala daerah dipilih oleh DPRD, sementara Ahok secara pribadi menolak perubahan mekanisme itu karena menganggap akan merugikan rakyat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya