Usut Skandal Migas, KPK Didesak Periksa Petinggi SKK Migas

Massa dari Indonesia Oil & Gas Watch mendesak KPK memeriksa sejumlah petinggi SKK Migas yang diduga terlibat dalam skandal migas.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Okt 2014, 17:46 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 17:46 WIB
KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (Liputan6.com/Dok)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang yang tergabung dalam Indonesia Oil & Gas Watch kembali mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyampaikan sejumlah hal terkait skandal yang diduga terjadi di sektor minyak dan gas bumi.

Mereka antara lain mendesak KPK memeriksa‎ kembali Deputi Pengendalian Komersil SKK Migas, Widhyawan Prawiraatmadja. Selain karena menjabat posisi yang strategis, Widhayawan juga diduga mengetahui sejumlah skandal di sektor migas.

"Terlebih Widhyawan juga pernah diperiksa KPK dalam kasus suap SKK Migas," kata Koordinator ‎Indonesia Oil & Gas Watch‎, Tri Wibowo di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Tak cuma itu, kedatangan mereka juga untuk melaporkan dugaan keterlibatan 2 mantan Kepala BP Migas, Kardaya Warnika dan Raden Priyono terkait sejumlah skandal di sektor migas. "Kami laporkan semua yang diduga telibat," ujar Tri.

Menurut dia, saat SKK Migas masih bernama BP Migas, ditemukan penyelewengan pengelolaan eksplorasi dan eksploitasi migas lebih dari 28 dugaan penyimpangan pengelolaan migas. Nilai kerugian negara lebih dari US$ 137.143.740.

Bahkan, tambah dia, sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga sudah membongkar dan melaporkan kerugian negara dari sejumlah kegiatan migas oleh BP Migas di bawah kepemimpinan Kardaya Warnika dan Raden Priyono.

"Modus yang paling besar adalah dengan penggelembungan cost recovery, di mana anggaran per tahunnya mencapai ratusan triliun rupiah," kata dia.

Selain itu, menurut Tri masih banyak lagi dugaan lain di BP Migas yang diindikasikan merugikan keuangan negara ratusan miliar rupiah. Antara lain dengan modus menggunakan jasa konsultan, sewa peralatan, pelatihan, jasa dan peralatan penanggulangan tumpahan minyak yang berjalan secara berkesinambungan.

Karena itu, lanjut Tri, dengan momentum KPK menangkap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini beberapa waktu lalu bisa menjadi pintu masuk membongkar seluruh skandal di sektor migas. Termasuk pejabat SKK Migas selain Rudi Rubiandini. (Ans)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya