Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebentar lagi meletakkan jabatannya setelah 2 periode memimpin Indonesia. Meski dinilai masih banyak sisi positif dalam kepemimpinannya, SBY juga tak luput dari kesalahan-kesalahan.
Menurut Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi, duet Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam memimpin pemerintahan yang baru nanti tidak boleh melanjutkan kesalahan-kesalahan SBY sewaktu masih memimpin.
"Dan yang menjadi catatan saya agar pemerintahan yang akan datang tidak ‎melanjutkan kesalahan-kesalahan (SBY)," ujar Adhie dalam diskusi bertema 'Berpisah Dengan SBY' di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/10/2014).
Adhi menambahkan, pemerintahan SBY selama 2 periode menjadi Presiden hanya melahirkan 2 perubahan. Sementara pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melahirkan 10 perubahan dalam waktu yang singkat menjadi presiden.
"2 Perubahan itu juga produknya JK (Jusuf Kalla), perdamaian di Aceh dan perubahan mitan (minyak tanah) ke gas. Gus Dur, perubahan Depsos dan lain-lain," kata Adhie.
Pemerintahan di bawah Presiden SBY juga dinilai tidak memiliki keberhasilan dalam sektor energi. Pengamat energi dari Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa mengatakan, hal tersebut dapat terlihat dengan terus membengkaknya subsidi untuk energi, khususnya untuk listrik.
"Secara keseluruhan subsidi listrik meningkat berkali lipat. Dalam 10 tahun ini kenaikannya dari Rp 3 triliun menjadi Rp 101 triliun itu baru listrik. Belum subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM)," kata Iwa saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta.
Selain itu, lanjut Iwa, rencana pengurangan BBM melalui program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) dan meningkatkan kandungan bahan bakar nabati (BBN) di era Presiden SBY tidak berjalan optimal, sehingga tidak ada hasil yang memuaskan di akhir masa jabatannya. "Dari konversi BBM ke BBN. Konversi BBM ke gas, itu masa tidak ada yang jalan," ungkap Iwa. (Ans)
Jokowi-JK Diminta Tak Lanjutkan Kesalahan SBY
Adhie M Massardi menambahkan, pemerintahan SBY selama 2 periode menjadi Presiden hanya melahirkan 2 perubahan.
diperbarui 18 Okt 2014, 13:07 WIBDiterbitkan 18 Okt 2014, 13:07 WIB
Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla adakan jumpa pers di Rumah Transisi, Jakarta (15/9/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Surya Citra Media Raih Penghargaan Broadcaster of The Year di 29th Asian Television Awards
Gubernur Olly Dondokambey Apresiasi DPRD Sulut Atas Pembahasan Sejumlah Raperda Strategis
Gubernur Sulut Olly Dondokambey Serahkan Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puncak Peringatan HKN 2024
Profil Haji Isam, Mantan Tukang Ojek yang Jadi Crazy Rich Kalsel
IMM Ajak Masyarakat dan Semua Pihak Kembali Bersatu Pasca Pilkada 2024
Relawan Pram-Doel Buat Posko Jaga Kotak Suara
Pertamax Tetap dan Pertamax Turbo Naik, Rincian Harga BBM Pertamina 1 Desember 2024
Jajal Motor YZF-R9, Aldi Satya Mahendra Mulai Beradaptasi Hadapi World Supersport 2025
Hina Fasilitas Kampus IIB Darmajaya, Dua Mahasiswi UBL Terancam Sanksi Ini
Sido Muncul Gelar Seminar Kesehatan dan Resmikan Gerai Sehat ke-7 di RS UKRIDA Jakarta
Mesir Desak Solusi Dua Negara untuk Hentikan Konflik Palestina-Israel
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong