Puji Jasa Semua Pendahulunya, Prabowo: Saya Beruntung Jadi Presiden

Keberuntungan menjadi orang nomor satu di Indonesia karena sudah ada beberapa hal urusan negara sudah ditangani oleh para pendahulunya.

oleh Aries Setiawan Diperbarui 08 Apr 2025, 06:40 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 06:40 WIB
Presiden Prabowo Subianto (tengah) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) hingga Presiden
Presiden Prabowo Subianto (tengah) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) hingga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Prabowo Subianto mengaku beruntung dapat terpilih menjadi presiden Republik Indonesia. Keberuntungan menjadi orang nomor satu di Indonesia karena sudah ada beberapa hal urusan negara sudah ditangani oleh para pendahulunya.

"Saya merasa beruntung, i'm lucky, dalam arti saya jadi presiden berapa hal-hal yang berat telah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu saya, gitu loh. Saya bukan di sini sok minta bahwa saya nyenengin orang, tidak," kata Prabowo saat diwawancarai 7 pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

Perjuangan para pendahulunya seperti Presiden pertama, Soekarno, yang dianggapnya mampu mempersatukan ras dan suku pada masanya. Lalu Presiden Soeharto membangun swasembada pangan dan papan hingga kredit usaha untuk rakyat. Presiden BJ Habibie yang mampu meletakkan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

"Gus Dur bagaimana pun mengkumandangkan toleransi. Pemimpin agama Islam, tapi yang berani membela kaum minoritas sampai dia taruh anggotanya menjaga gereja, vihara, pura. Ini kan memberi contoh yang luar biasa menurut saya, dan dulu saling curiga," ucap Prabowo.

"Dan inget, dia dimaki-maki dulu karena beliau ke Israel, ternyata jauh di depan kita semua beliau mau membuka dialog dengan siapa pun," tambahnya.

Tidak ketinggalan, Prabowo juga menyanjung kinerja Presiden Megawati Soekarnoputri yang mampu mengatasi kasus Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diguncang krisis ekonomi.

"Ibu Megawati harus kita akui penyelesaian kasus-kasus BPPN. Ribuan pengusaha yang kolaps, kan beliau. Mungkin beliau punya penasihat-penasihat yang hebat, tapi itu keputusan beliau, ini harus diakui," kata Prabowo.

"Pak SBY memimpin negara dalam krisis 2008 eknomi luar biasa. Kemudian tsunami, menyelesaikan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)," puji Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung kinerja Presiden Joko Widodo dengan pelabagai kebijakannya, serta telah membangun banyak infrastruktur yang akhirnya berdampak hingga kini.

"Pak Jokowi saya katakan, ya saya sekarang tinggal landasan yang sudah bagus, tinggal saya pakai. Interkonektivitas dengan infrastruktur yang sudah dibangun sekarang mudah. Jujur saja dari Jogja ke Jakarta lewat darat bandingkan dengan sekian puluhan tahun lalu," tuturnya.

Prabowo Merasa Pemerintah Pusat hingga Daerah Kompak

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri panen raya di Majalengka, Jawa Barat.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri panen raya di Majalengka, Jawa Barat. (Dok. Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto merasa pemerintahannya semakin kompak, mulai dari pusat hingga daerah. Prabowo tidak mempersoalkan dari mana asal partai para menteri, gubernur, hingga bupati.

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto saat acara Panen Raya Padi Serentak bersama petani di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

"Saya merasa sekarang kita semakin kompak tiap hari. Saya lihat menteri-menteri, gubernur, bupati, kita tidak peduli dari mana partai kita. Enggak ada, saya enggak tanya partai mana, saya enggak tahu bupati di sini partai mana, itu pun saya tidak tahu, enggak akan tanya," kata Prabowo.

Kepala Negara menyatakan bahwa pemerintah bekerja untuk rakyat. Untuk urusan politik, dibahas pada momen pemilu dan pilkada.

"Yang saya tahu adalah kita kerja untuk rakyat. Nanti urusan partai itu nanti kalau pilkada atau pemilu, ya kan, ya sudah, selesai," ujar Prabowo.

Prabowo tidak mengurusi perihal partai politik saat ini. Dia menyatakan setelah pesta demokrasi usai maka semua bekerja untuk rakyat.

"Sesudah itu kita kerja untuk rakyat. Partai mana pun, enggak ada urusan kita, ya kan," pungkasnya.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis

Infografis Menanti Pertemuan Prabowo dengan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menanti Pertemuan Prabowo dengan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya