Jokowi Diminta Tuntaskan Kasus Bank Century

Selain skandal Bank Century, Jokowi juga diminta menuntaskan berbagai kasus korupsi lainnya.

oleh Oscar Ferri diperbarui 25 Okt 2014, 20:06 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2014, 20:06 WIB
Gaya Konferensi Pers Jokowi-JK Soal Kabinet
Presiden Jokowi menggelar konferensi pers soal kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tugas dan pekerjaan yang belum tuntas pemerintahan sebelumnya, kini menjadi pekerjaan rumah bagi Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang harus diselesaikan. Seperti kasus-kasus korupsi yang cukup besar, seperti skandal Bank Century.

"Jokowi harus komitmen mengungkap kasus-kasus besar, seperti Century," ujar Ketua Jaringan Kemandirian Iwan Dwi Laksono dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2014).

Sebab menurut Iwan, kasus korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampai sistem itu, diduga melibatkan tokoh-tokoh besar.

"Kasus Century itu melibatkan tokoh-tokoh besar," ucap Iwan.

Selain kasus Bank Century, lanjut Iwan, kasus-kasus besar lainnya juga harus diungkap. Misalnya, kasus dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, kasus dugaan korupsi proyek P3SON Hambalang, dan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama.

"Kasus BLBI, kasus Hambalang, kasus haji," ucap dia.

Khusus kasus korupsi haji, imbuh Iwan, kasus itu harus dituntaskan. Apalagi, mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih bebas berkeliaran.

"SDA yang sudah berstatus tersangka sampai sekarang masih berkeliaran. Karena itu kita harapkan pemerintahan Jokowi bisa secara tegas dapat menyelesaikan," ucap Iwan. (Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya