Liputan6.com, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangannya untuk membahas anggaran senilai Rp 41,5 triliun yang kini masih berada di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, kementerian tersebut diubah menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sedangkan pendidikan tinggi masuk ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Nanti anggarannya dibahas. Akan dipindahkan. Anggaran Dikti kan Rp 41,5 triliun kan sekarang masih tergabung di Kemendikbud," ujar Haryono di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Haryono menjelaskan, pembahasan anggaran Dikti ini disebabkan Dikti akan dimasukkan ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti). Haryono mengatakan, anggaran Dikti saat ini terbilang sedikit dengan persoalan yang tak sedikit, mengingat Kemenristek dan Dikti hanya diberi anggaran Rp 700 miliar.
"(Padahal) Persoalan di Dikti itu kan banyak sekali. Seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta," ujar Haryono.
Bagi dia, anggaran ini penting untuk dibahas, karena dampaknya bisa meluas ke sejumlah hal. Bahkan bisa mengganggu jalannya pendidikan di perguruan tinggi.
"Kalau ini pembahasan terhambat, ada kemungkinan perguruan tinggi akan terganggu sejak Januari. Mahasiswa juga akan terganggu lalu terhambat," ujar Haryono. (Ein)
Irjen Kemendikbud Bahas Sisa Anggaran Ditjen Dikti dengan KPK
Kedatangan Haryono untuk membahas sisa anggaran senilai Rp 41,5 triliun yang kini masih berada di Ditjen Dikti Kemendikbud.
Diperbarui 30 Okt 2014, 15:29 WIBDiterbitkan 30 Okt 2014, 15:29 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mahasiswa Papua dan Mentor Indonesia Masuk 3 Besar Kompetisi Bergengsi AtomSkills 2025 Rusia
5 Contoh Puisi Sederhana tentang RA Kartini untuk Anak SD
Rayakan Hari Kartini, Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta pada 21 April 2025
OJK Waspadai Dampak Tarif Impor Trump, Apa Risikonya?
Sambut IBL All Star 2025, Para Legenda Basket Tampil di RPM Tersohor Basketball Tournament 2025
Tari Sipatmo, Tari Tradisional Betawi yang Muncul pada Abad ke-17
Usai Kabar Pengunjung Bayar Karcis Berkali-Kali, Kebun Raya Cibodas Bakal Terapkan Sistem Satu Pintu
Pencapaian NIKI lewat You'll Be in My Heart Disambut Hangat Spotify, Disebut Penghubung Lintas Budaya dan Generasi
Harga Pertamax Terbaru April 2025: Informasi Lengkap dari Seluruh Indonesia
Megawati dan Pramono-Rano Tanam 7.500 Mangrove di Hutan Lindung Kapuk
5 Model Gamis Simple tapi Mewah untuk Orang Gemuk, Cocok untuk Acara Formal dan Santai di 2025
Berbusana Adat Nusantara, Muda Mudi Rayakan Peringatan Hari Kartini di Bundaran HI Jakarta