Jokowi: Hentikan Perdagangan Manusia di NTT

Jokowi menginstruksikan Kapolda NTT mengusut tuntas praktik perdagangan manusia yang makin marak di daerah ini.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 20 Des 2014, 12:53 WIB
Diterbitkan 20 Des 2014, 12:53 WIB
Jokowi
Jokowi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Kupang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengusut tuntas praktik perdagangan manusia (human trafficking) yang semakin marak di daerah ini.

"Saya sudah perintahkan Kapolda, perdagangan manusia (di NTT) dihentikan," tegas Jokowi usai menghadiri peringatan HUT ke-56 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Sabtu (20/12/2014).

Provinsi NTT menurut Komnas Perempuan menempati peringkat pertama dalam perdagangan orang di Indonesia. Hal itu tercatat dalam data jumlah kasus perdagangan manusia di NTT pada 2013, yakni sebanyak 614 kasus. Bahkan, jumlah itu belum termasuk kasus yang ditangani lembaga lain sebanyak 1.559 korban pada tahun yang sama.

Apalagi baru-baru ini anggota kepolisian Belu, NTT, Brigadir DA, menjadi tersangka atas kasus perdagangan manusia karena terlibat rekrutmen calon tenaga kerja dan memasok calon tenaga kerja tersebut kepada pihak lain.

Karena itu, Jokowi meminta penuntasan praktik perdagangan manusia dilakukan tak pandang bulu. "Siapa pun yang terlibat diusut tuntas, jangan sampai ada yang melidungi pelaku perdagangan, tidak bisa dibiarkan," ujar Jokowi.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya sebelumnya curhat kepada Jokowi mengenai praktik perdagangan manusia di daerahnya. "Ada urusan yang penting diselesaikan di sini. Terutama soal human trafficking," kata Frans. (Ado/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya