4 Beda Misteri MH370 dan AirAsia QZ8501 Paling Banyak Dicari

Meski sama-sama masih misteri, dua insiden tersebut dipandang memiliki 4 perbedaan. Apa saja?

oleh Elin Yunita KristantiNadya IsnaeniRizki Gunawan diperbarui 30 Des 2014, 07:50 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 07:50 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (8)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 mengingatkan pada peristiwa MH370. Saat itu, pesawat maskapai Malaysia itu hilang dalam penerbangan Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Hingga kini keberadaannya pun masih menyisakan misteri.

Meski sama-sama menjadi misteri, namun sejumlah pengamat berpendapat 2 insiden tersebut berbeda.

Kabar ini pun menjadi informasi yang paling banyak dicari. Selain adanya pernyataan Basarnas yang menyebut kemungkinan AirAsia berada di dasar laut.

Berikut 5 berita terpupoler yang dihimpun Liputan6.com.

1. Kata Terakhir Mereka di AirAsia QZ8501

Sebelum AirAsia QZ8501 hilang kontak, sejumlah penumpang dan awak pesawat sempat memberikan kata-kata terakhir. Baik di media sosial maupun menyampaikan secara langsung pada orang terdekat.

Bahkan ada juga di antara mereka yang sempat mengabadikan momen sebelum pesawat tinggal landas dan menghilang. Seperti yang tergambar dalam potret akun BBM Gusti Made Bobi Sidharta.

Berikut kata-kata terakhir dari mereka yang berada di AirAsia QZ8501 yang dirangkum Liputan6.com.

2. Mimpi Keluarga Penumpang Sebelum AirAsia QZ8501 Hilang

Wirantono Kusumo dan Anna Wiyawati bersama putra mereka Nelson Kusumo menjadi penumpang Pesawat AirAsia QZ8501. Sebelum pesawat itu terbang, firasat telah dirasakan keluarga.

Kakak kandung Wirantono, Nona menuturkan, 2 hari sebelum kejadian nahas tersebut, anaknya bermimpi sang paman didatangi kakeknya yang sudah tiada, Qiu Tun Cie. Dalam mimpi tersebut, sang kakek memarahi sang paman.

"Anak saya bermimpi melihat papa saya memarahi adik saya (Wirantono) yang jatuh di pesawat  ini," tutur Nona saat ditemui di kediamannya, Pasar Induk Kota Dompu, Mentro, Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, NTB, Minggu malam 28 Desember 2014.

Selengkapnya di sini.

3. Cari AirAsia, Pesawat Australia Temukan 'Objek' di Pulau Nangka

Pencarian pesawat maskapai AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 terus dilanjutkan di perairan antara Tanjung Pandan, Belitung dan Pulau Kalimantan. Sejauh ini, tim pencari masih menyisir di sekitar lokasi yang diduga kuat menjadi titik akhir kapal terbang yang mengangkut 162 orang tersebut.

Pesawat Orion milik Australia dilaporkan mendeteksi 'objek' dekat Pulau Nangka, di Barat Daya Pangkalan Bun, Kalimantan. Atau sekitar 1.120 km dekat lokasi AirAsia QZ8501 hilang kontak. Demikian yang dilansir News.com.au, Senin (29/12/2014).

Menanggapi hal itu, Panglima Komando Operasi 1 Jakarta Marsda TNI Dwi Putranto mengatakan pihaknya akan menuju lokasi ditemukannya objek tersebut. "Namun kami belum bisa memastikan apakah benar itu bagian dari AirAsia. Cuaca saat ini sedang berawan."

Selengkapnya ada di sini.

4. Kepala Basarnas: Kemungkinan AirAsia QZ8501 di Dasar Laut

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo mengatakan, diperkirakan pesawat AirAsia yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak tersebut berada di dasar laut yang diperkirakan di Laut Jawa.

"Dugaan sementara pesawat ada di dasar laut," ujar Bambang dalam keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Bantan, Senin (29/12/2014).

Bila benar berada di dasar laut, kata Bambang, pencarian akan menemui kendala. Sebab Basarnas belum memiliki alat untuk mendeteksi mapun alat mengevakuasi pesawat.

Selengkapnya ada di sini.

5. 4 Beda Misteri MH370 dan AirAsia QZ8501

Sejauh ini, kisah AirAsia Penerbangan QZ8501 mirip dengan apa yang terjadi dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang lenyap sejak 10 bulan lalu, dalam penerbangan Kuala Lumpur menuju Beijing, China.

Namun, belakangan diumumkan kapal terbang itu berakhir di Samudera Hindia sebelah selatan, dekat Australia. Kasus itu menjadi salah satu misteri terbesar dunia penerbangan sepanjang sejarah.

Namun, sejumlah pengamat berpendapat 2 insiden tersebut berbeda. Ada 4 perbedaan tersebut. Yaitu faktor komunikasi pilot saat jelang pesawat hilang, lokasi hilangnya pesawat, penanganan terhadap keluarga penumpang, dan kesiapan pemerintah dalam menangani bencana tersebut.

Berikut selengkapnya 4 perbedaan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya