Banjir Melanda 3 Kabupaten di Banten dan Longsor di Serang

Ketiga kabupaten yang terendam banjir itu adalah Serang, Pandeglang, dan Lebak.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Jan 2015, 21:25 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2015, 21:25 WIB
Banjir Melanda 3 Kabupaten di Banten dan Longsor di Serang
Ketiga kabupaten yang terendam banjir itu adalah Serang, Pandeglang, dan Lebak. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Curah hujan yang tinggi di Banten, mengakibatkan beberapa wilayah di 3 kabupaten terendam banjir dan longsor. Ketiga kabupaten itu adalah Serang, Pandeglang, dan Lebak.

Di Kabupaten Serang, banjir merendam 3 kecamatan. "Ketinggian air sekitar 60 sampai 100 centimeter," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran pada Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Imron Ruhyadi di ruang kerjanya, Sabtu (3/1/2015).

Banjir yang terjadi sejak kemarin atau Jumat 2 Januari 2015 tersebut tersebar di 3 kecamatan, yaitu Cikande, Anyer, dan Cinangka. Tercatat 762 rumah terendam banjir.

"Kemudian untuk banjir kiriman dari Kali Cikande merendam rumah di Kampung Bakung Asem, Kalen Wuni, Desa Kamurang. Sedangkan untuk areal pertanian terendam sejak 27 Desember 2014 lalu," terang Imam.

Sejauh ini petugas BPBD telah memberikan pertolongan bagi korban banjir tersebut. "Sedangkan untuk bantuan berupa sembako sudah kami kirimkan kepada warga korban banjir di 3 kecamatan tersebut," tegas Imam.

Longsor



Imron mengungkapkan pula, curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menimbulkan longsor di Kampung Ciwindu, RT 08/03, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Timbunan material longsor bahkan memutuskan jalur utama menuju desa tersebut.

Petugas BPBD Kabupaten Serang mengalami kendala untuk masuk ke wilayah tersebut. Sebab harus menempuh perjalanan 8 kilometer dari jalan utama Jalan Raya Serang-Gunung Sari dan Jalan Mancak-Anyer tersebut.

"Kita ke lokasi pun menggunakan kendaraan roda dua milik warga, karena mobil tidak bisa melintas," kata Imron.

Menurut Imron, longsor ini terjadi pada awal Tahun Baru, 1 Januari 2015 sekitar pukul 03.00 WIB. Dini hari itu orang-orang seharusnya bergembira merayakan pergantian tahun.

Longsor ini setidaknya menimpa 100 rumah dan satu rumah rusak berat. Namun longsor tersebut tak menelan korban jiwa dan hanya menimbulkan kerusakan rumah parah dan warga luka-luka.

"Cuma satu rumah, satu korban mengalami luka berat atas nama Mastobi (50)," terang Imron.

Hingga saat ini, petugas dan masyarakat setempat bergotong royong untuk membuka akses dan membersihkan rumah dari reruntuhan tanah longsor.

"Kami baru memberikan bantuan penanggulangan bencana saja, sedangkan untuk bantuan berupa fisik atau sembako belum. Kita terlebih dahulu mengecek apa saja kebutuhan yang di butuhkan korban bencana," ucap Imron.

Pandeglang dan Lebak Terendam

Tak hanya Kabupaten Serang yang kebanjiran. Menurut Kabid Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Serang Imron Ruhyadi, ribuan rumah di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak terendam banjir setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 60 centimeter.

Banjir ini disebabkan curah hujan yang tinggi sejak 31 Desember 2014 lalu yang mengakibatkan meluapnya Sungai Ciliman dan Sungai Cipunten Agung.

"Iya karena hujan, meluapnya Sungai Cipunten Agung akhirnya rumah kami terendam banjir," kata Sinah (40), warga Kampung Lebak Tanjung, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Sabtu 3 Januari 2015.

Meski banjir merendam rumahnya, warga enggan meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Mereka khawatir jika rumah ditinggalkan.

"Tetap di rumah aja jaga barang-barang khawatir terus tinggi airnya," terang Sinah.

Akibat luapan 2 sungai tersebut, 2 kecamatan di Kabupaten Pandeglang terendam banjir. Yaitu, Labuan dan Sindang Resmi dengan ketinggian air setinggi sekitar 60 cm.

Namun warga korban banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan turun itu mengaku belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Setiap musim hujan puluhan rumah kebanjiran, penyebabnya dua sungai itu meluap. Tapi aneh pemerintah tidak ada upaya. Bahkan sampai saat ini memasuki tahun 2015," kata Doni Firmansyah, warga Desa Bojong Manik, Kecamatan Sindang Resmi, Pandeglang kepada Liputan6.com.

Daerah lain di Kabupaten Pandeglang yang mengalami banjir berada di wilayah Bungur Copong, Kecamatan Picung. Lalu 2 desa di Kecamatan Patia pun terendam banjir. Sementara di Desa Surianeun 735 rumah terendam dan di Desa Ciawai sebanyak 264 rumah kebanjiran.

Merujuk data BPBD Kabupaten Lebak, banjir merendam 4 kampung di Kecamatan Banjar Sari. Tercatat korban banjir mencapai 245 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 1.003 jiwa. Namun saat ini banjir berangsur surut. (Ans/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya