Wagub Djarot Pastikan Tidak Ada PNS DKI Gunakan Narkoba

Sebanyak 13 PNS DKI Jakarta sebelumnya terindikasi positif menggunakan narkoba.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Jan 2015, 16:13 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2015, 16:13 WIB
Djarot Saiful Hidayat Blusukan
Djarot Saiful Hidayat Calon wakil gubernur DKI Jakarta (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan, tidak ada PNS yang terlibat kasus narkoba. 13 PNS yang semula terindikasi menggunakan narkoba seluruhnya dinyatakan bersih.

"Saya laporkan Pak Gubernur soal narkoba. Sudah kita cek betul tidak, jadi mereka semua bersih," ujar Djarot di Balaikota, Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Djarot menjelaskan, 13 PNS itu mengonsumsi obat-obatan tertentu melalui resep dokter. Sehingga saat diperiksa, muncul indikasi penggunaan narkoba atas nama nama itu.

"Karena dia minum obat. Minum obat macam-macam. Resep sudah kita telusuri. Kemudian rambut juga sudah kita cek," kata Djarot yang juga melaporkan hal ini pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dengan penemuan itu, Djarot Saiful memastikan seluruh PNS di Jakarta bersih dari narkoba. "Tidak-tidak. It's ok, bersih, clear," tandas dia.

Sebanyak 13 PNS DKI Jakarta sebelumnya terindikasi positif menggunakan narkoba. Hasil tersebut diperoleh saat Pemprov DKI bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar tes urine terhadap 70 ribu lebih PNS DKI. Dari 13 PNS tersebut, 8 di antaranya diketahui berjenis kelamin wanita.

BNN lalu menggelar 2 tes lanjutan untuk benar-benar memastikan kalau para PNS tersebut benar-benar terbukti sebagai pengguna narkoba. Salah satu dari kedua tes itu yakni tes rambut.

Tes rambut tersebut memiliki kelebihan dibanding tes lainnya, seperti tes darah dan urine. Salah satu kelebihan tersebut di antaranya mampu mendeteksi penggunaan narkoba dalam tempo waktu yang cukup panjang.

Kepala BNN DKI Jakarta Ali Jauhardi mengatakan, beberapa jenis obat batuk, obat sakit kepala itu mengandung berbagai jenis psikotropika maupun narkotika. Tapi sepanjang digunakan berdasarkan resep dokter dan takarannya juga berdasarkan resep dokter juga itu tidak menimbulkan masalah. (Mvi/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya