DVI: Bagian Tubuh Diduga Bayi Korban AirAsia Golongan Primata

Panjang bagian tubuh diduga bayi itu sekitar 30 sampai 35 centimeter, tidak ada kaki, tangan, kepala, dan pinggul sudah terlepas.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Feb 2015, 18:46 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 18:46 WIB
Tim DVI Serahkan Tiga Jenazah Korban AirAsia QZ8501
Tim DVI Polda Jawa Timur melakukan penyerahan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara, Surabaya, Jumat (2/1/2015). Tampak suasana upacara penyerahan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - Bagian tubuh yang sebelumnya diduga tubuh bayi korban pesawat AirAsia QZ8501, yang diterima Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur pada Senin 2 Februari lalu ternyata bukan manusia. Melainkan bagian dari golongan primata monyet.

Ketua Tim DVI Kombes Pol Budiyono mengatakan, bagian tubuh yang awalnya diduga bagian tubuh bayi berlabel B 077 ini telah ditemukan nelayan di Majene Sulawesi Barat. Setelah pemeriksaan awal oleh Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, bagian tersebut seolah-olah bayi yang berusia sekitar 1 tahun.

"Setelah diterima kita lakukan pemersiksaan oleh para ahli antropologi dan forensik. Dan kita sudah memastikan potongan tubuh diduga bayi tersebut sudah tidak terbantahkan, merupakan primata atau bukan manusia, melainkan dari golongan monyet," ujar dia dalam konferensi pers di Posko Crisis Center, Mapolda Jawa Timur, Rabu (4/2/2015).

Budiyono mengatakan, panjang bagian tubuh tersebut sekitar 30 sampai 35 centimeter, tidak ada kaki, tangan, kepala, dan pinggul sudah terlepas. "Yang masih ada hanya tulang paha, dan itu tidak sesuai dengan tulang bayi normal," imbuh dia.

Fakta lainnya, kata Budiyono, diperkuat dengan temuan kulit yang masih melekat pada bagian tubuh bayi tersebut yang sangat keras, tebal dan kasar.

"Kulit tersebut bukan ciri-ciri dari kulit bayi (manusia) dan kulit korban yang berada di air laut lebih dari 30 hari, kulitnya sudah hancur," pungkas Budiyono.

Pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura itu dinyatakan hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014. Pesawat yang akhirnya ditemukan di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah itu mengangkut 155 penumpang dan 7 awak, di antaranya terdapat bayi berusia 11 bulan. Bayi itu bernama Yuna Park, ia adalah anak dari penumpang asal Korea Selatan yang terdata bernama Seongbeom Park (37 tahun). (Rmn/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya