Jejak Badak Sumatera Menghilang di Kerinci Seblat

Terakhir pada 5 tahun lalu, para pemburu masih melihat seekor badak berkeliaran di wilayah TNKS

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 10 Feb 2015, 06:21 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 06:21 WIB
Di dunia ini ada 5 jenis badak, 2 jenis badak dari Afrika, 1 dari India dan 2 jenis dari Indonesia namun foto-foto dan film mengenai badak Indonesia sangat jarang terpublikasi. (Antara).

Liputan6.com, Bengkulu - Keberadaan salah satu hewan endemik badak sumatera di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ternyata sudah tidak bisa dilacak lagi atau menghilang dari kawasan konservasi itu.

Hasil investigasi Yayasan Genesis, NGO yang peduli terhadap kelestarian satwa bernama Latin Dicerorhinus sumatrensis itu menyebutkan, keberadaan badak sudah tidak teridentifikasi lagi.

"Kami melakukan pengamatan dan wawancara, termasuk terhadap para pemburu. Mereka katakan, badak sumatera tak ditemukan lagi di TNKS," ungkap Ketua Yayasan Genesis Berlian di Bengkulu, Senin (9/2/2015).

Berdasarkan keterangan para pemburu kata Berlian, lima tahun lalu, seekor badak terlihat di wilayah TNKS. Namun, saat ini mereka tak pernah menjumpainya lagi. Investigasi dengan memantau jejak, kubangan, dan tempat tinggal pun menunjukkan bahwa badak tersebut kini tak lagi terlihat.

Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat di Provinsi Bengkulu hanya 30% dari seluruh luas kawasan, sisanya masuk dalam wilayah Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, jadi sangat mudah untuk mengidentifikasi jika keberadaan badak sumatera itu masih ada.

Info dari masyarakat pinggiran hutan juga menyatakan hal yang serupa. Menurut Berlian, warga yang tinggal di tepian hutan saat ini tak lagi menemukan jejak badak dan kubangan.

"Sudah lama warga tak menemukan jejaknya (badak sumatera). Kalau dulu, kubangan, jejaknya, ada. Sekarang tak ada lagi. Perburuan pun secara otomatis hilang," kata Berlian. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya