Penertiban PKL di Bogor Ricuh - Korban Kapal Hilang di Atlantik

Kabar hilangnya kapal pencari ikan di sekitar Samudera Atlantik pada 26 Februari lalu, membuat keluarga besar Tohir begitu terpukul.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mar 2015, 19:13 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2015, 19:13 WIB
Kilas-Indonesia
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bogor - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Merdeka, Kota Bogor, Jawa Barat diwarnai keributan antara aparat Satpol PP dan pedagang. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (13/3/2015).

Penertiban (PKL) di Jalan Merdeka, Kota Bogor, Jawa Barat diwarnai keributan antara aparat Satpol PP dan pedagang. Petugas mengangkut paksa barang milik pedagang yang masih nekat berjualan di atas trotoar jalan. Penertiban sering dilakukan Satpol PP, namun pedagang kembali melanggar aturan berdagang.

Di Situbondo, Jawa Timur, dukungan bagi Nenek Asyani yang dituduh mencuri 7 batang kayu jati di lahannya sendiri terus mengalir. Sejumlah anggota DPRD Situbondo siap menjadi penjamin untuk penangguhan penahanan Nenek Asyani pada Jumat siang.

Nenek Asyani masih mendekam di rumah tahanan kebupaten setempat. Pada Senin 16 Maret pekan depan, Nenek Asyani kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Situbondo.

Di Sumedang, Jawa Barat, pasca-ditangkapnya tersangka penganiayaan model yang terjadi di kawasan Kiara Payung, Jatinangor, polisi berencana memeriksa kejiwaan tersangka Chrisandy Kusumanegara alias Omon. Setelah menganiaya, tersangka membawa korban ke rumah sakit berupaya mengobati luka korban.

Sementara di Cirebon, Jawa Barat, keluarga korban kapal yang dikabarkan hilang kontak di perairan Atlantik, asal Kabupaten Cirebon berharap keluarganya dalam keadaan baik dan selamat. Kabar hilangnya kapal pencari ikan di sekitar Samudera Atlantik pada 26 Februari lalu, membuat keluarga besar Tohir begitu terpukul. (Dan/Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya