Jelang Paskah, Polisi Fokus Amankan Gereja Pernah Diteror Bom

Sebagai antisipasi adanya tindakan teror bom, setiap gereja akan disterilisasi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Apr 2015, 03:03 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2015, 03:03 WIB
Anggota Brimob berjaga di depan lokasi peledakan bom Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, Jateng, Senin (26/9). Pascapeledakan bom Polda Jateng memperketat pengamanan.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang perayaan Paskah, pihak Polda Metro Jaya menyiapkan ribuan personel untuk menjaga seluruh gereja yang ada di Jakarta. Gereja yang menjadi pusat perhatian adalah gereja yang pernah menjadi sasaran teror bom.

"Ada 3.412 personel gabungan di jajaran Polda Metro Jaya yang dikerahkan untuk mengamankan perayaan Paskah ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/4/2015).

Sebagai antisipasi adanya tindakan teror bom, imbuh Martinus, setiap gereja akan disterilisasi. Seluruh sudut gereja diperiksa secara seksama sehingga dipastikan aman saat warga beribadah.

"Sterilisasi kita lakukan untuk gereja-gereja besar dan potensi rawan. Rawan dalam artian gereja tersebut sebelumnya pernah mendapat teror bom, sehingga disterilisasi," jelas dia.

Selain itu, lanjut Martinus, objek pengamanan juga ditujukan pada para jemaat yang merayakan Paskah. Tempat-tempat wisata juga menjadi perhatian karena bertepatan dengan long weekend atau libur panjang.

"Untuk pengamanan satu gereja, penempatan personel disesuaikan dengan gereja itu sendiri dan banyaknya jemaat yang datang ke gereja tersebut," ucap Martinus.

Dia mengimbau para jemaat yang merayakan Paskah tidak berpenampilan secara berlebihan, seperti mengenakan barang-barang berharga. Hal ini untuk menghindari adanya aksi kejahatan yang memanfaatkan kondisi keramaian ini. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya