Liputan6.com, Jakarta - Setiap akhir pekan bisa dipastikan jalur wisata seperti di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat akan banyak dilalui wisatawan. Saking padatnya jalanan, tidak sedikit para pengendara mobil yang menggunakan jalur alternatif.
Namun, bagi Anda yang melewati jalur alternatif setelah melalui gerbang Tol Ciawi ‎harus menyediakan uang ekstra. Sebab, banyak oknum yang meminta uang di setiap persimpangan jalan yang biasa disebut 'Pak Ogah'.
Hasil penelusuran Liputan6.com, di sepanjang ‎jalan Desa Pandansari ada sekitar 10 titik tempat para Pak Ogah meminta uang. Titik-titik tersebut biasanya di setiap simpangan jalan, polisi tidur atau tanggul, dan di beberapa jalan yang menyempit.
Setiap kali mobil melewati jalan-jalan tersebut, Pak Ogah langsung beraksi bak petugas satuan lalu lintas yang mengatur jalan. Bedanya, saat mobil telah lewat mereka meminta imbalan.
Salah satu pengendara mobil bernama Dede (25) mengaku sangat terganggu dengan adanya Pak Ogah tersebut.
"Waduh, saya habis hampir Rp 50 ribu untuk sampai di Gadog, lebih mahal uang untuk Pak Ogah daripada uang tol," ungkap dia di simpang Gadog, Puncak, Bogor, Sabtu (4/4/2015).
Dede kemudian menceritakan pengalaman yang kurang mengenakan, di mana mobilnya pernah dilempar dengan uang koin secara keras. Alhasil bagian belakang mobilnya lecet.
"Jelas ini sangat meresahkan pengendara mobil ya, karena mereka meminta secara paksa, bahkan ada yang memanfaatkan portal. Kalau kasih uang portalnya dibuka, kalau nggak disuruh mutar lagi," jelas dia. Â
Dia berharap, tidak ada lagi palak di jalan. Apalagi hingga melakukan pengerusakan terhadap kendaraan. "Yang saya harapkan perangkat desa setempat bisa mengarahkan lagi warga ke arah yang positif," ujar dia.
Lain halnya dengan Yudha, warga Depok yang mengaku tidak pernah dipalak Pak Ogah, karena ia menggunakan sepeda motor setiap melewati jalan tersebut. "Sekarang kalau mau ke Puncak lebih enak pakai motor. Kalau pakai mobil, habislah dipalak sama Pak Ogah," ungkap dia. (Ado/Mvi)
Mahalnya Biaya untuk 'Pak Ogah' di Jalur Alternatif Puncak
Setiap kali mobil melewati jalan-jalan tersebut, Pak Ogah langsung beraksi bak petugas satuan lalu lintas yang mengatur jalan.
diperbarui 04 Apr 2015, 14:33 WIBDiterbitkan 04 Apr 2015, 14:33 WIB
Aksi 'Pak Ogah' di salah satu jalan alternatif di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2015). (Liputan6.com/Bima Firmansyah)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Alami Gegar Otak Ringan, Justin Hubner Tak Akan Perkuat Skuad Garuda dalam Gelaran Piala AFF 2024
Wisatawan di Lombok Terseret Ombak Ganas Pantai Semeti Usai Selfie
7 Potret Karina Suwandi Ikut Ritual Otonan di Bali, Awet Muda Usia 50 Tahun
Kisah Wafatnya Abu Nawas dan Secarik Kertas yang Menggetarkan Hati
VIDEO: PT Sritex akan Mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
Survei Kabinet Prabowo: Budi Gunawan Jadi Menteri Terbaik Versi LPI
Apresiasi Komitmen Prabowo untuk Palestina di KTT Mesir
Riset INDEF: Indonesia Punya Momentum Strategis untuk Jadi Pemain Global dalam Hilirisasi Tembaga
Yenny Wahid: Gus Azmi hingga Pramono Anung Siap Hadiri Haul Gus Dur di Ciganjur Hari Ini
INDEF: Ekosistem Hilirisasi Tembaga Indonesia Menunjukkan Perkembangan Positif dan Punya Nilai Strategi Signifikan
Usai Temui AFC, Erick Thohir Pastikan Laga Timnas Indonesia vs Bahrain Digelar di GBK
VIDEO: Alasan Penundaan Pameran Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia