Saat Orang Rimba Jambi Tunjuk Raja Mereka

Namun, ada 4 orang dari 9 Temenggung yang tak setuju atas pelantikan M Azzek sebagai Jenang atau Raja Orang Rimba Jambi.

oleh Bangun Santoso diperbarui 15 Apr 2015, 06:19 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 06:19 WIB
Orang Rimba atau Suku Anak Dalam
Orang Rimba atau Suku Anak Dalam. (Antara)

Liputan6.com, Jambi - Komunitas Orang Rimba Jambi yang mendiami kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Provinsi Jambi, resmi menunjuk seorang raja atau dalam istilah Orang Rimba disebut Jenang.

Kali ini yang terpilih sebagai Jenang adalah seorang warga Rimba Jambi bernama M Azzek. Ia pun diarak oleh sejumlah warga Rimba atau Suku Anak Dalam sebelum prosesi pelantikan yang dipimpin Bupati Sarolangun, Cek Endra.

Tak tanggung-tanggung, proses pengukuhan atau pelantikan Raja Orang Rimba dilakukan Bupati Cek Endra dan dihadiri Gubernur Jambi Hasan Basri Agus bersama pejabat lainnya. Prosesi pelantikan juga cukup meriah dihadiri ratusan warga Rimba di kawasan TNBD Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Sebelum dilantik, pemilihan Raja Orang Rimba ditentukan melalui musyawarah antar-kepala suku atau kelompok yang disebut Temenggung. Di kawasan TNBD Air Hitam terdapat 9 Temenggung.

"Kami berharap Jenang bisa memersatukan warga Rimba di Air Hitam dan berkoordinasi dengan Temenggung apabila ada bantuan dari pemerintah nantinya. Mengingat, Jenang bukanlah sembarang orang," ujar Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Selasa (14/4/2015).

4 Temenggung Menolak

Meski demikian, ada 4 orang dari 9 Temenggung yang tak setuju atas pelantikan M Azzek sebagai Jenang. Rahman, salah satu warga SAD mengatakan, pengukuhan Jenang ditolak 4 temenggung. Alasannya, keempat temenggung itu tidak dilibatkan dalam musyawarah.

"Ada 4 temenggung yang menolak, Temenggung Maritua, Jenong, Ngambal dan Girang. Sebab mereka tidak setuju dengan penunjukan Jenang yang dilantik, sehingga mereka tidak mau hadir," beber Rahman.

Menurut Rahman, alasan lain adalah M Azzek sebagai Jenang yang dikukuhkan tidak mengenal wilayah, serta kepemimpinannya masih diragukan.

"Tidak pernah datang ke lokasi permukiman kami, dan kami meragukan kepemimpinan dia (M Azzek). Selain itu, lembaga adat kecamatan juga tidak dilibatkan," jelas Rahman.

Kawasan TNBD terletak di 2 kabupaten di Jambi, yakni Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari. Kawasan ini paling banyak dihuni komunitas Orang Rimba di Provinsi Jambi. Di mana jumlah warga Rimba Jambi mencapai sekitar 4.000 jiwa. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya