Liputan6.com, Garut - Tak kurang dari 60 kg bahan baku batu pancawarna seharga Rp 300 juta dari Gunung Kencana, Desa Sukarame, Kecamatan Caringin, Garut Selatan, Jawa Barat pengerjaannya dikebut para perajin.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (15/4/2015), batu garut pancawarna cantik itu akan digunakan menjadi buah tangan atau souvenir delegasi peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April.
Proses pengerjaan batu ini pun melalui bebearapa tahapan. Tahapan itu adalah pembelahan bongkahan batu, pemotongan batu, pengepingan, pembodian, penggosokan, dan pemolesan hingga mengilap.
Advertisement
Berbeda dengan jenis batu dari daerah lain, batu pancawarna Garut berasal dari fosil kayu yang tertimbun jutaan tahun silam di perut bumi. Warna-warna pada batu bisa membentuk lukisan abstrak menyerupai hewan manusia huruf serta bentuk lain.
Dari 109 liontin cinderamata KAA, 80 liontin telah selesai dikerjakan. Setelah jadi, nilai masing-masing liontin batu pancawarna ini bisa berharga 5 kali dari harga bahan bakunya. (Vra/Mut)