Dapat 6 Jahitan, Satpam Stasiun Korban Pemukulan Akhirnya Pulang

Saat ditemui di rumahnya, perban putih melilit di kepala Iqbal, menutupi bekas luka akibat terbentur tembok karena tumbang usai dipukul pen

oleh Bima Firmansyah diperbarui 22 Apr 2015, 02:50 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2015, 02:50 WIB
korban pemukulan
Satpam korban pemukulan penumpang KRL di Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Kondisi kesehatan petugas keamanan Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur, Muhammad Iqbal yang menjadi korban pemukulan penumpang KRL telah pulih. Kini Iqbal sudah kembali ke rumahnya di Kampung Leuwikotok, RT 05 RW 05, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saat ditemui di rumahnya, perban putih melilit di kepala Iqbal, menutupi bekas luka akibat terbentur tembok karena tumbang usai dipukul penumpang. Luka bekas pukulan di bibir kanannya juga masih belum kering. Selain itu badannya pun masih lemas. Raut wajah pucat juga masih terpancar seakan masih mengalami trauma.

"Tadi saya pulang subuh dari RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat). Waktu di sana kepala saya harus dijahit 6 jahitan karena robeknya lumayan lebar. Tapi luka di bibir nggak dijahit," beber Iqbal kepada Liputan6.com, Selasa (21/4/2015).

Ayah 2 anak ini menuturkan, ia menerima bogem mentah dari seorang penumpang lantaran merokok di tempat dilarang merokok.

"Kejadiannya kemarin (Senin 20 April 2015) kira-kira jam 3 sore, saya lihat temen saya lagi negur penumpang yang ngerokok di peron. Saat negur, temen saya kayak dilecehin gitu, makanya saya hampiri," ujar Iqbal.

Lalu, saat menegur, tiba-tiba penumpang tersebut malah balik marah dan langsung memukul mulut Iqbal. Ia langsung terjatuh dan kepala belakangnya terbentur tembok.

"Pas terbentur pandangan saya langsung gelap. Saya langsung pingsan dan nggak inget apa-apa lagi. Sadar pas udah di rumah sakit," ucap Iqbal.

Ia berharap agar pelaku pemukulan diproses secara hukum. Untuk saat ini ia harus beristirahat dan kembali bekerja setelah pulih.

"Sudah risiko kerjaan ya, tapi saya berharap pelaku pemukulan bisa diproses sesuai hukum," pungkas Iqbal. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya