Usai Diperiksa Kejiwaan, Mario si Penyusup Roda Garuda Tersenyum

Mario, si penyusup roda pesawat Garuda, memang tak banyak bicara kepada wartawan.

oleh M Syukur diperbarui 22 Apr 2015, 03:39 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2015, 03:39 WIB
Mario Steven Ambarita, penyusup ke roda pesawat Garuda
Mario Steven Ambarita, penyusup ke roda pesawat Garuda (Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Mario Steven Ambarita, tersangka penyusup roda pesawat Garuda dari Pekanbaru tujuan Jakarta tampak semringah. Terlihat tak ada beban berarti dari raut wajahnya meski sudah diperiksa selama 7 jam pada Selasa 21 April 2015.

Begitu keluar dari ruang pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kota Pekanbaru, Selasa (21/4/2015), Mario menyebut semuanya aman terkendali.

"Aman. Tuntas semua, sudah selesai," jawab Mario meladeni wartawan yang sudah menunggunya sejak pagi.

Ditemani sang adik, yang ternyata juga diperiksa, Mario memang tak banyak bicara kepada wartawan. Sesekali ia mengumbar senyum dan kembali menundukkan kepalanya dari jepretan kamera.

"Sikit aja, di bawah 10 lah (pertanyaan yang diajukan Bagian Psikologi Polda Riau)," beber Mario yang memakai kemeja warna-warni dibalut jaket hitam tersebut.

Ditanya kenapa kabur dari rumah dan pergi ke Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, pemuda asal Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir ini kembali mengumbar senyum dan kemudian menundukkan kepalanya.

Sementara itu seorang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penerbangan Sipil pada Kementerian Perhubungan juga tak banyak komentar.

"Nantilah ada penjelasan," kata dia sembari membawa Mario ke mobil bernomor polisi BM 543 RI.

Belum Ada Kesimpulan

Terkait pemeriksaan tersebut, Kabag Psikologi Polda Riau Komisaris Polisi Novian Susilo menyebut dirinya belum bisa menyimpulkan hasil dari tes psikologi yang dijalani Mario.

"Belum bisa sekarang. Kira-kira dua atau tiga hari ke depanlah karena harus kita sesuaikan dan pelajari dengan keterangan sejumlah orang di lingkungannya," jawab Novian.

Yang jelas, sambung dia, Mario bisa menjawab semua pertanyaan tim psikolog dengan baik.

"Cukup bagus. Apa yang kita tanya dia jawab. Terlepas apa itu benar atau tidak, kita akan dalami lagi," terang Novian Susilo.

Mario ditangkap petugas Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara pada Minggu 19 April 2015 setelah dua hari melarikan diri dari rumahnya di Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Sebelumnya, aksi nekat Mario menyusup di rongga roda pesawat Garuda yang terbang dari Pekanbaru menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sempat menyedot perhatian publik. Kejadian itu bermula pada Selasa 7 April 2015 pukul 14.00 WIB di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Mario menerobos pagar bandara dan masuk ke landasan.

Mario menunggu pesawat berhenti sejenak, kemudian lari masuk ke rongga roda pesawat. Penyusup roda Garuda itu mengaku nekat bersembunyi di rongga roda pesawat tersebut untuk bisa terbang ke Jakarta karena ingin bertemu Presiden Jokowi. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya