Usai Eksekusi Mati, Warga Masih Dekati LP Nusakambangan

Warga sudah memadati pelataran dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, sejak Selasa 28 April 2015 sore.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Apr 2015, 07:47 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2015, 07:47 WIB
Keramaian di Pulau Nusakambangan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Keramaian di Pulau Nusakambangan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Cilacap - Eksekusi mati 8 terpidana kasus narkoba cukup menyita perhatian warga. Mereka penasaran ingin melihat jenazah para terpidana mati.

Warga memang sudah memadati pelataran dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, sejak Selasa 28 April 2015 sore. Semakin malam, semakin banyak warga berdatangan.

Polisi bahkan kesulitan mengatur lalu lintas mobil petugas yang hilir mudik ke dermaga, karena padatnya masyarakat yang ingin melihat.

Kondisi ini bertahan sampai Rabu dini hari, tepatnya saat jenazah 8 terpidana mati satu per satu keluar meninggalkan dermaga.

Seorang warga, Hartini mengatakan, dia sengaja datang ke dermaga saat subuh agar bisa melihat rombongan jenazah keluar. Karena menurutnya, suasana ramai seperti itu dirasa sangat jarang terjadi di Cilacap.

"Penasaran saja mau lihat jenazah. Kan ramai-ramai kayak gini jarang di Cilacap," kata Hartini di lokasi, Rabu (29/4/2015).

Wanita yang didampingi sang suami itu menuturkan, Selasa malam dia sudah berada di dermaga. Hanya saja, keduanya memilih pulang ke rumahnya yang berjarak 1 km dari dermaga sekitar pukul 22.00 WIB.

"Semalam pulang dulu, nonton di TV. Terus bangun subuh lihat TV masih ramai jadi ke sini lagi," imbuh Hartini.

Hartini juga mengaku tak khawatir dengan adanya keramaian tersebut. Meski sempat ada ancaman serangan ke Nusakambangan karena dilakukan eksekusi mati.

"Nggak lah. Warga di sini mah nggak takut. Nggak mungkin lah berani nyerang gitu," tutup dia.

Hingga seluruh jenazah meninggalkan dermaga, masih ada saja warga yang berduyun-duyun mendatangi lokasi tersebut. Mereka bahkan datang bersama anak, keluarga, atau beberapa teman.

Eksekusi terhadap 8 terpidana mati kasus narkoba telah dilaksanakan di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, pada Rabu dini hari tadi, sekitar pukul 00.25 WIB.

8 Terpidana mati itu adalah duo Bali Nine yang juga warga Australia yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, warga Nigeria Raheem Agbaje Salami, WNI Zainal Abidin, warga Brasil Rodrigo Gularte, 2 warga Nigeria Okwudili Oyatanze dan Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa, serta warga Ghana Martin Anderson alias Belo.

Sedangkan eksekusi terhadap terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, ditunda pelaksanaannya. Diduga Mary Jane adalah korban human trafficking atau perdagangan manusia. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya