Ahok: Ada yang Panjat Pagar Taman Ramah Anak, Lurah Dipecat

Pemprov DKI Jakarta sedang mengejar pembangunan dan pengaktifan Taman Ramah Anak.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Mei 2015, 06:44 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2015, 06:44 WIB
Ahok Beri Kuliah Anti Korupsi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi pembicara dalam diskusi Pilkada Langsung dan Praktek Bandit Anggaran di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (12/4/2015). Tampak, Ahok saat memberikan pernyataan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta sedang mengejar pembangunan dan pengaktifanĀ Taman Ramah Anak. Taman ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan warga. Untuk menghindari penyalahgunaan taman, perangkat CCTV dipasang.

Gubernur DKI JakartaĀ Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, setiap taman nantinya akan dipasang pagar tinggi dan CCTV. Setiap lurah bertanggung jawab atas keamanan taman itu.

"Tutup pagar dan saya suruh pasang CCTV. Itu tanggung jawabnya lurah. Kalau ketangkap ada yang manjat pagar saya pecat lurahnya," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Taman itu nantinya akan dikelola oleh pengurus. Ahok juga sedang menyiapkan peraturan gubernur yang mengatur kepengurusan taman terpadu itu.

"Pengurusnya siapa, kita libatkan masyarakat. Nah dapat itu dulu nih, kita ingin masyarakat ikut memelihara, tapi kita taruh pegawai, untuk air, listrik, wifi kita kasih," terang dia.

Dalam waktu dekat ini, ada 6 taman yang sudah siap diaktifkan. Untuk tahun ini, ditargetkan akan dibangun 50 taman terpadu. Hanya saja, sampai saat ini baru 30 lokasi yang bisa dibeli lahannya.

Tak hanya untuk kegiatan seperti PAUD, taman bermain, dan puskesmas, taman ini juga bisa dimanfaatkan untuk acara resepsi pernikahan. Sehingga bagi warga tidak mampu tidak perlu pusing sewa gedung untuk menggelar pesta pernikahan.

"Nggak rusak, kan ada yang kerja di lapangan, digaji," tutup Ahok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya