Mengintip Tradisi Ngumbah Tugu Kujang Bogor

Jelang peringatan Hari Jadi ke-533 Kota Bogor (HJB), Pemkot melakukan tradisi Ngumbah (cuci) Tugu Kujang.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 27 Mei 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015, 07:00 WIB
tugu kujang
Tradisi ngumbah tugu kujang di Bogor. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Jelang peringatan Hari Jadi ke-533 Kota Bogor (HJB), pemerintah setempat melakukan tradisi Ngumbah (cuci) Tugu Kujang di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat. Acara yang dimulai sejak Minggu 24 Mei 20015 akan berlangsung hingga 28 Mei 2015 mendatang.

Ketua Lembaga Kebudayaan Bogor Sentradaksa Tjetjep Thoriq mengungkapkan, tradisi mencuci kujang rutin dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini sebagai wujud kecintaan orang Bogor terhadap kota serta simbol-simbolnya.

Tjetjep menuturkan, proses pencucian tugu kujang sendiri menggunakan air yang diambil dari 3 titik lokasi berbeda yaitu mata air Cidangiang, Cibogor, dan Ciliwung Sempur. Pengambilan air tersebut karena dianggap titik-titik air sungai tua.

"Tujuan pencucian tugu kujang tersebut agar menjadi dingin serta selama proses pencucian diharapkan tidak turun hujan. Tugu kujang merupakan benda pusaka perlu kita pelihara dengan cara membersihkannya bersama semua elemen masyarakat," ujar dia di Bogor, Selasa (26/5/2015).

Pencucian tugu kujang terbagi di beberapa bagian tugu. Seperti pada tiang, logo Kota Bogor, dan bagian senjata kujangnya. Pencucian itu dilakukan dengan menggunakan tali carmantel serta peralatan khusus untuk pemanjatan tebing.

Acara 'ngumbah tugu kujang' tersebut juga diikuti organisasi kemahasiswaan dan organisasi masyarakat yaitu Daya Mahasiswa Sunda (Damas), Forum Pencinta Alam Siswa SMA (Forpalas) dan Federasi Panjang Tebing Indonesia (FPTI) serta Lembaga Kebudayaan Sentra Daksa Indonesia.

Total sebanyak sekitar 150 orang secara bergantian turut dalam tradisi ini. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya