Walikota Danny Perkenalkan Program Andalan Makassar

Program andalan Kota Makassar di antaranya Makassarta Tidak Rantasa (MTR).

oleh Eka Hakim diperbarui 03 Jun 2015, 06:32 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2015, 06:32 WIB
Kota Makassar
Ilustrasi Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (www.indonesia.travel)

Liputan6.com, Makassar - Di hadapan mantan Menteri Agama Quraish Shihab dan para ulama, Walikota Mohammad Ramdhan Pomanto memperkenal‎kan program andalannya dalam membangun Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dua kali lebih baik.

Program andalan tersebut, yakni 'Makassarta Tidak Rantasa' (MTR) yang diartikan Kota Makassar harus bersih baik dari sistem pemerintahannya, akhlak masyarakatnya serta bersih dari sisi kebersihan kota.

Selain itu ada program 'Sombere' yang artinya ramah. Di mana Makassar akan dikunjungi oleh setiap tamu karena sifat keramahannya. Dan program Smart City, yakni Makassar adalah kota pintar.

"‎Saya ingin membangun akhlak. Kendati berlatar belakang arsitek, saya tak lantas hanya tahu membangun fisik bangunan semata. Malah dengan membangun akhlak, itu akan menguatkan karakter dan pondasi Kota Makassar ke depan," ucap walikota yang akrab disapa Danny saat menghadiri puncak acara 50 tahun Ikatan Masjid Musala Indonesia Muttahidah (IMMIM) dan 40 tahun Pesantren IMMIM di Makassar, Selasa (2/6/2015).

Danny mengakui nama program andalannya pernah dikritisi para ustaz atau ustad karena menggunakan tagline yang bisa dinilai negatif seperti 'Makassar Tidak Rantasa'. Walikota mengungkapkan, sang ustaz menanyakan kenapa tidak memakai tagline 'Makassar Bersih' atau 'Makassar Clean' saja.

"Saya jawab bahwa dalam kehidupan saya, literatur acuan ada di Alquran. 'MTR' itu berbeda dengan Makassar bersih, Sementara sikap Sombere bagian dari akhlakul karimah. Demikian halnya Smart City, tujuannya menjadikan umat itu cerdas dengan teknologi," jelas Danny mengungkapkan perjalanan sosialisasi program andalannya tersebut.

Menanggapi itu, Prof DR Quraish Shihab, mantan Menteri Agama RI ini mengatakan sebagai pemimpin tentu memiliki tanggung-jawab yang lebih besar kepada masyarakatnya serta juga berimbang dengan beban yang berat. Namun jika seorang pemimpin mempunyai jiwa keikhlasan dalam menjalankan amanahnya tentu akan berbuah hasil yang baik dan akan dicintai masyarakatnya.

"Jadi pemimpin itu harus betul-betul bekerja ikhlas dalam memakmurkan masyarakatnya. Keberadaan ulama juga punya peranan penting dengan selalu memberi nasihat melalui dakwah-dakwahnya sehingga masyarakat dapat bersinergi dengan pemimpinnya. Dengan adanya IMMIM di Sulsel tentunya harus berdakwah sesuai dengan misinya, yakni bagaimana mempersatukan umat," urai Quraish Shihab.

Selain Quraish Shihab, acara puncak milad IMMIM di Kota Makassar juga dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulsel KH Sanusi Baco dan para pengurus IMMIM setempat. (Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya