Liputan6.com, Semarang - Masih ingat perjuangan Darwati? Ya, perjuangan seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang akhirnya menjadi sarjana dengan predikat cum laude. Ternyata cerita itu berlanjut. Atas prestasinya itu, Darwati kini berkesempatan menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi tanpa perlu memikirkan biaya.
Itu terjadi setelah perjuangannya terekspos media hingga menggerakkan hati Menristek Dikti M Nasir yang langsung menawari beasiswa. Darwati bercerita kepada Liputan6.com, setelah kisahnya terekspos, ia mendapat telepon dari Menteri Nasir, Senin 25 Mei 2015.
"Beberapa waktu lalu saya ditelepon Pak Menteri pas ada acara live di televisi. Ditawari beasiswa. Tentu saja saya mau ambil kesempatan itu," kata Darwati kepada Liputan6.com, Rabu (3/6/2015).
Saat ditelepon, Darwati mengaku menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan kuliah S2 ke Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Mendengar hal itu, menteri yang juga mantan rektor Undip tersebut langsung menawarkan kemudahan namun dengan syarat Darwati tetap mengikuti tes.
"Saya inginnya di Undip tapi jurusannya belum tahu. Kata Pak Menteri saya disuruh daftar dulu saja, nanti yang mengurus Pak Menteri," kata Darwati.
Meski sudah lulus sarjana dengan predikat cum laude, saat ini Darwati masih bekerja sebagai PRT di rumah drg Lely Atasti Bachrudin di Kabupaten Grobogan. Jika nantinya berkuliah di Undip, Darwati akan ngekos dan meninggalkan pekerjaannya sebagai PRT.
"Ya mau bagaimana lagi, soalnya kuliahnya kan nanti reguler, harus ngekos. Kalau misal masih bisa nyambi kerja yang lain ya tidak apa-apa. Tapi, kan, belum tahu nantinya gimana," kata Darwati, anak sepasang petani asal Desa Gunungan RT 2 RW 1, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora Sumijan dan Jasmi itu.
Meski saat ini masih berstatus sebagai PRT, namun memang sejak awal bekerja, perlakuan drg Lely Atasti Bachrudin majikannya itu tak seperti perlakuan seorang majikan dan pelayan. Keluarga dokter yang terus mendukung Darwati ini memperlakukan Darwati sebagaimana keluarga sendiri.
"Bahkan nanti kalau saya sudah bekerja lebih mapan, dan sukses, saya akan tetap terus menjaga silaturahmi dengan keluarga dokter. Mereka bukan seperti majikan bagi saya, namun seperti keluarga yang terus support saya," kata Darwati.
Darwati lulus dari jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang dengan IPK 3,68. Orangtuanya, Sumijan dan Jasmi, bekerja sebagai petani di Blora. (Yus)