Ada 14 Titik Rawan Longsor pada Jalur Kereta di Pulau Jawa

PT KAI juga mencatat ada beberapa titik banjir yang bisa menjadi penghambat perjalanan.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 29 Jun 2015, 17:56 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2015, 17:56 WIB
Ilustrasi tiket kereta api
Ilustrasi tiket kereta api (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Bandung - Kereta api menjadi transportasi yang paling digemari masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Jawa, ketika musim mudik Lebaran. Moda transportasi ini juga menjadi pilihan utama pada arus balik. Sebab, kereta api dinilai sebagai moda yang paling aman.

Meski begitu, kereta api tak luput dari bahaya. PT Kereta Api Indonesia mencatat ada 14 titik rawan longsor sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa.

Humas PT Kereta Api Indonesia, Agus Komarudin, mengatakan, titik rawan tersebut tersebar di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. "Untuk titik longsor seperti Ciganea, Bumiwaluya, Cibeber-Cianjur, Notog, Tambak, Ijo, Lingga Pura, Kutowinangun, dan Prupuk," ujar Agus di Bandung, Senin (29/6/2015).

Selain itu, PT KAI mencatat ada beberapa titik banjir yang bisa menjadi penghambat perjalanan.

"Untuk titik rawan banjir, di antaranya Rancaekek, Haur Pungkur, Jembatan Comal, Semarang, Cikampek Tanjung Rasa dan di daerah kawasan Lumpur Lapindo, Sidoarjo. Itu sepanjang lintasan di Pulau Jawa, yang kita pantau terus," kata Agus.

Namun, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir. PT KAI telah melakukan beberapa antisipasi demi keselamatan masyarakat yang menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi.

"Tentunya PT KAI sudah menyiapkan SDM (sumber daya manusia) dan fasilitas-fasilitas peralatan untuk antisipasi pada titik-titik rawan bencana alam selama 24 jam nantinya. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan," ucap Agus.

"Semua diawasi, termasuk jembatan-jembatan. Nantinya di setiap jembatan akan ada posko untuk berjaga selama 24 jam penuh," lanjut Agus. (Bob/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya