Liputan6.com, Bogor - Selama ini, bagi sebagian pendaki gunung, mengemas keperluan mendaki menjadi hal yang merepotkan. Belum lagi jika harus membawa tenda dan sleeping bag (kantong tidur) untuk bermalam saat pendakian, membuat beban tas menjadi sangat berat.
Sebuah desain yang inovatif karya mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mampu menjadikan bepergian ke gunung lebih praktis dan efisien.
Tim yang terdiri dari Zahwan Jamaludin, Ikhwan Hanif, Venza Rhoma, Reza Fahmi, Panji Laksono, Rico Juni dan Megawati ini menggabungkan fungsi penyimpanan perlengkapan tenda, sleeping bag dan rain coat (jas hujan) pada sebuah jaket gunung multifungsi bernama Zaphanza.
Advertisement
"Jadi pendaki tak perlu bingung saat melakukan pengemasan perlengkapan dan perhitungan beban agar dapat ditopang oleh tubung pendaki. Zaphanza dapat menjadi pilihan praktris dan efisien dalam pendakian," ujar salah satu pembuat jaket Zaphanza, Zahwan Jamaludon di Kampus IPB, Dramaga, Kamis 20 Agustus 2015.
Zahwan menjelaskan, inovasi ini berhubungan dengan jaket gunung yang memiliki fungsi lebih banyak dari jaket gunung biasanya. Di mana memanfaatkan setiap sisi jaket sebagai fungsi penyimpanan tanpa mengurangi fungsi utama jaket gunung sebagai pelindung tubuh dari udara dingin.
"Di dalam jaket tersebut ada tenda kapasitas 3 orang, peluit, senter, kompas, termometer, peralatan makan, sarung tangan dan kotak P3K," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, jaket ini berfungsi sebagai sleeping bag, dengan konsep penutupan tubuh tanpa sesak. Kemudian menjadi rain coat dengan bagian celana yang dapat dijulurkan dan merupakan bagian dari jaket.
"Zaphanza didesain sangat efektif untuk para pendaki gunung, dikarenakan fungsi jaket yang beraneka ragam terkumpul dalam satu produk yang praktis dan efisien untuk pendakian," pungkas Zahwan. (Tnt/Ans)