Jokowi: Semua Harus Bergerak Padamkan Api

Presiden meminta agar penegakan hukum dilaksanakan tegas.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Sep 2015, 22:17 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 22:17 WIB
20150916-Momen Keakraban Para Menteri Kabinet Kerja Jokowi Sebelum Rapat Terbatas-Jakarta
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja membahas Foreign Direct Investment dan Kemudahan berusaha di Indonesia di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah 5 hari lawatan kerja ke 3 negara di Timur Tengah, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, hari ini.

Dalam rapat yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti itu, Presiden menginstruksikan kepada semua jajaran pemerintah, baik di pusat hingga daerah untuk bergerak.

"TNI juga bergerak, Polri bergerak. Pemerintah daerah juga  harus bergerak. Semua bergerak untuk padamkan api dan bebaskan asap dengan target operasi yang jelas," ucap Jokowi, Rabu (16/9/2015).

Presiden meminta agar penegakan hukum dilaksanakan tegas. Tidak hanya para pelaku penambang hutan, namun juga para pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab atas penebangan hutan secara ilegal.

"Jangan hanya menyasar rakyat biasa, tapi harus juga tegas dan keras pada perusahaan yang menyuruh membakar," kata dia.

Jokowi berharap para menteri bertindak tegas dan tidak ragu-ragu untuk melakukan peninjauan, pembekuan atau pencabutan izin konsesi bagi perusahan pembakar lahan. “Mereka harus bertanggung jawab," tegas Presiden.

Kepada Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah, jokowi meminta untuk melakukan mobilisasi tenaga kesehatan agar dapat segera memberikan pelayanan bagi  warga di daerah yang terkena dampak kebakaran hutan.

Untuk memadamkan titik api yang masih terjadi, Jokowi meminta upaya pemadaman terus ditingkatkan, baik melalui jalur darat  maupun pemadaman melalui udara dengan cara  hujan buatan dan water bombing. (Ron/Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya