Liputan6.com, Jakarta - Kabut asap yang terus menyelimuti wilayah Sumatera dan Kalimantan, mengungkap sejumlah perusahan nakal, yang diduga menjadi penyebab bencana tersebut. Puluhan perusahaan dan ratusan orang telah ditetapkan tersangka terkait kasus dugaan pembakaran lahan dan hutan.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi meminta agar Menteri Lingkungan Hidup dan Hutan Siti Nurbaya, berani mengaudit semua pemilih hak pengusahaan hutan (HPH). Nurbaya harus meniru gaya Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dengan jurus 'Rajawali Ngepret'.
"Siti Nurbaya harus pakai kepretan Rizal Ramli. Harus berani audit semua pemilik hak pengusahaan hutan (HPH). Karena mereka yang punya tanggung jawab terhadap hutan, dan biasanya proses mendapatkan HPH itu dari hasil suap dan dijual ke pengusaha hutan lainnya," ujar Massardi di Jakarta, Minggu 20 September 2015.
Massardi mengatakan, Siti harus berani mencabut izin perusahaan yang tidak becus atau lari dari tanggung jawab saat lahan atau hutan terbakar.
Menurut Massardi, Siti juga harus berani mencabut izin perushaan yang tidak miliki fasilitas pemadam kebakaran, misalnya. Sebab, menyelamatkan hutan bukan hanya mencegah asap dan menjaga lingkungan, tapi juga menyelamatkan nasib anak cucu bangsa selanjutnya.
"Menteri Siti harus berani lakukan kepretan terhadap jaringan ini," tutup Massardi.
Bencana kabut asap kini masih menyelimuti wilayah Sumatera dan Kalimantan sejak 2 bulan terakhir. Bahkan, kabut asap menyebar hingga ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Kabut asap ini tak lain akibat kebakaran lahan dan hutan di 2 pulau itu. Pemerintah sendiri sudah menetapkan status darurat kabut asap, karena sudah berdampak membahayakan bagi kesehatan dan lalu lintas penerbangan, serta aktivitas warga. (Rmn/Nda)
Tangani Kabut Asap, Menteri Siti Diminta Tiru Jurus Rizal Ramli
Massardi mengatakan, Nurbaya harus berani mencabut izin perusahaan yang tidak becus atau lari dari tanggung jawab.
diperbarui 21 Sep 2015, 04:59 WIBDiterbitkan 21 Sep 2015, 04:59 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya memperlihatkan data saat Konferensi Pers di Kementrian LHK, Jakarta, Jumat (18/9/2015). Siti Nurbaya menetapkan 10 perusahaan terlibat dalam pembakaran hutan. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dampak Negatif Mie Instan pada Anak, Apa yang Harus Anda Ketahui
Kata Polisi soal Peluang Budi Arie Dipanggil Terkait Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Cara Tepat Menurunkan Demam Anak dengan Kompres dan Perawatan Lainnya
7 Menu Lezat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu
Ini Pemenang Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia versi World Travel Tech Awards 2024
Cara Efektif Mengatasi Diare pada Anak, Makanan yang Harus Ibu Berikan
Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada Gorontalo 2024
Jokowi Masih Cawe-cawe di Pilkada 2024, Pengaruhnya Masih Signifikan?
Tips Diet Sehat: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan dengan Aman
Bidik Posisi Manajer Permanen Timnas Inggris, Lee Carsley Pilih Bertahan di FA
Tim Pemenangan RIDO Sebut Ada Dugaan Pembagian Sembako dan Amplop Secara Masif oleh Paslon Lain di Masa Tenang
Nonton Teaser Series Waktu Kedua: Kisah Cinta Kimberly Ryder dan Jerome Kurnia yang Terhalang