Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengamankan seorang pemuda, warga Kamal, Kalideres, Jakarta Barat pada hari kedua penyelidikan pembunuhan bocah F (9), yang tewas mengenaskan di dalam kardus.
Pemuda itu diamankan usai anjing pelacak menelusuri jejak pelaku dan mengarah ke sebuah rumah yang berjarak 50 meter dari lokasi ditemukannya mayat F.
Dari pantauan liputan6.com pada Minggu malam, suasana di lokasi pun mendadak riuh saat sekelompok warga melihat pemuda itu berjalan dalam pengawasan polisi. Warga pun naik pitam, hendak menyerang pemuda bermata besar itu, mereka langsung menerka pemuda itu sebagai pembunuh bocah F.
"Hei, warga, rumah yang tadi dimasuki anjing pelacak bukan rumah pelaku. Saya tegaskan, itu bukan rumah pelaku. Warga sebaiknya jangan bertindak main hakim sendiri, kalian justru melakukan tindak kriminal nanti," tegas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yang memantau langsung penyelidikan, dengan lantang melalui pengeras suara kepada warga di lokasi, Minggu (4/10/2015).
Kasak kusuk warga menyebut pemuda itu bernama Ajat (23), ia tinggal di salah satu bangunan petakan itu bersama seorang bapak yang tengah sakit, seorang ibu serta 2 anak perempuan.
Bocah F sebelumnya ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk di dalam sebuah kardus yang tergeletak di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu 3 Oktober.
Advertisement
Saat ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad sangat mengenaskan dengan mulut dilakban, tangan dan kakinya juga dililit lakban.
Hasil otopsi mengungkapkan PNF mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuat meregang nyawa. Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS. Polri setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik pada Sabtu siang. (Ron/Nda)