Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus pada Sabtu malam pukul 22.33 WIB. Hingga pagi ini gunung tersebut masih nampak bergeliat.
Dan pasca-letusan tersebut, sejumlah gempa terjadi. Dari catatan Pos Pengamatan Gunung Api, Marapi masih berbahaya bagi masyarakat serta pendaki.
"Pada malam tadi terjadi letusan, dari rekaman seismik, termasuk besar. Terjadi sekali dengan amplitudo 29.4 milimeter (mm), durasi gempa 40 detik," ujar Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Warseno kepada Liputan6.com di Padang, Sumatera Barat, Minggu pagi (15/11/2015).
"Untuk tanggal 15 November 2015 sampai pukul 07.00 WIB terekam 3 kali gempa tektonik lokal," jelas Warseno.
Baca Juga
Berdasarkan laporan warga, ada beberapa pendaki yang melakukan pendakian pada Sabtu sore 14 November 2015 kemarin. Padahal status Gunung Marapi masih Waspada dan warga dilarang mendekati radius 3 km dari kawahnya.
Warseno menuturkan, surat rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bernomor 1385/45/BGL.V/2011 tentang Peningkatan Status Gunung Marapi belum dicabut. Dalam surat tersebut disebutkan, status Gunung Marapi meningkat dari normal (level I) menjadi Waspada (level II).
"Rekomendasi terkait status tersebut adalah 3 KM dari pusat erupsi dan tertutup bagi kegiatan masyarakat, termasuk pendaki," pungkas Warseno.
Gunung Marapi yang terletak di dua kabupaten dan satu kota itu meletus serta menyemburkan abu vulkanik. Namun tak banyak yang menyadari letusan tersebut.
Akibat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut, hanya sebagian warga yang menyadari hal itusejak sore. (Ndy/Mut)