Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Ekuador, 20 Orang Terluka dan Sejumlah Bangunan Rusak

Kantor Manajemen Risiko Ekuador melaporkan gempa dirasakan setidaknya di 10 provinsi.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 26 Apr 2025, 06:27 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 06:27 WIB
Stadion Ricardo Plaza sebagian runtuh setelah gempa di Esmeraldas, Ekuador, Jumat, 25 April 2025.
Stadion Ricardo Plaza sebagian runtuh setelah gempa di Esmeraldas, Ekuador, Jumat, 25 April 2025. (Dok AP/Jorge Demera)... Selengkapnya

Liputan6.com, Quito - Gempa magnitudo 6,3 melukai setidaknya 20 orang dan merusak parah beberapa bangunan di kota pelabuhan Esmeraldas, Ekuador.

Menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, gempa terjadi pada kedalaman 30 km dekat pesisir Ekuador pukul 06.44 waktu setempat pada Jumat (25/4/2025).

Gempa merusak rumah-rumah dan gedung-gedung publik, menyebabkan pemadaman listrik meluas, serta memaksa sebagian infrastruktur minyak ditutup sementara. Demikian seperti dikutip dari BBC.

Presiden Daniel Noboa mengatakan bahwa dia telah mengerahkan seluruh menteri pemerintah ke provinsi terkait untuk mengoordinasikan pendirian tempat penampungan, menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan "memenuhi segala kebutuhan rakyat kami".

"Pemerintah ada untuk kalian dan seperti inilah kami akan maju," tulisnya dalam sebuah unggahan di media sosial.

Andres Mafare (36) mendengar suara retakan keras saat sedang berjalan ke pelabuhan, diikuti gempa yang kuat.

Dia mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia langsung berlari pulang untuk mencari istri dan anak-anaknya.

"Saya lari seperti orang gila dan ketika sampai di sini, rumah saya sudah hancur," ujarnya.

Menurut pihak berwenang, sekitar 80 persen rumah di daerah itu kehilangan pasokan listrik.

Perusahaan minyak nasional Ekuador, Petroecuador, menyatakan mereka sempat menghentikan operasi sementara di kilang minyaknya di Esmeraldas.

Pada 2023, setidaknya 15 orang tewas dalam gempa magnitudo 6,7 di lepas pantai Ekuador.

Sementara pada 2016, gempa dahsyat magnitudo 7,8 SR menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai ribuan lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya